Media Bawean, 21 Juni 2010
Malam ini (20/6), Drs. A. Muhajir sebagai anggota DPRD Kabupaten Gresik dapil VII menemui warga Bawean terlantar di Gresik. Penginapan yang dikunjungi yaitu Pondok Hasan, Penginapan Putri, Penginapan Wisata, Penginapan Happak Jee, Penginapan Putra Bawean, Hotel Bahagia dan Hotel Putra Jaya.
Muhajir dari anggota FKB DPRD Kabupaten Gresik, ketika bertemu dengan warga Bawean di penginapan menyatakan prihatin dengan nasib warga Bawean yang terlantar di penginapan. "Apa yang mereka rasakan dapat saya rasakan sebagai warga Bawean," katanya.
"Sebagai wakil rakyat asal Dapil Pulau Bawean, saya punya kewajiban untuk memikirkan dan mencarikan solusi alternatif bagi mereka selama menunggu pelayaran ke Bawean, tentu tidak terlepas dari dukungan semua anggota dewan dari Bawean," ujarnya.
"Sudah seharusnya Pemkab Gresik, khususnya Dinas terkait untuk memberikan perhatian sebagai solusi alternatif selama tidak ada kepastian mereka berlayar," paparnya.
Data yang diterima Media Bawean, jumlah warga Bawean yang berada di penginapan sebanyak 332 orang dengan rincian sebagai berikut, Pondok Hasan sebanyak 50 orang, Penginapan Putri, sebanyak 65 orang Penginapan Wisata sebanyak 40 orang, Penginapan Happak Jee, sebanyak 32 orang Penginapan Putra Bawean sebanyak 30 orang, Hotel Bahagia sebanyak 40 orang dan Hotel Putra Jaya sebanyak 15 orang.
Warga yang berada di penginapan rata-rata sudah satu minggu, mereka berasal dari Malaysia, Singapore, serta dalam negeri dengan keperluan pulang dengan alasan orang tuanya sakit ataupun acara perkawinan keluarga di Pulau Bawean.
Kapan kepastian kapal berangkat ke Pulau Bawean? Kepala Cabang PT. Dharma Lautan Utama (DLU) Sofyan dihubungi Media Bawean, mengatakan, "Untuk hari minggu (20/6) kapal dharma kartika dilarang berangkat oleh petugas di Gresik. Kepastian kapan kapal diberangkatkan, saya tidak berani memastikan sampai kapan berangkat," katanya.
Sementara BMKG Maritim Jakarta tadi siang (20/6) mengeluarkan surat edaran Peringatan Dini (Early Warning) tanggal 20 sampai 22 Juni 2010, tinggi gelombang antara 2 sampai 3 meter di laut jawa bagian tengah dan timur. (bst)
"Sebagai wakil rakyat asal Dapil Pulau Bawean, saya punya kewajiban untuk memikirkan dan mencarikan solusi alternatif bagi mereka selama menunggu pelayaran ke Bawean, tentu tidak terlepas dari dukungan semua anggota dewan dari Bawean," ujarnya.
"Sudah seharusnya Pemkab Gresik, khususnya Dinas terkait untuk memberikan perhatian sebagai solusi alternatif selama tidak ada kepastian mereka berlayar," paparnya.
Data yang diterima Media Bawean, jumlah warga Bawean yang berada di penginapan sebanyak 332 orang dengan rincian sebagai berikut, Pondok Hasan sebanyak 50 orang, Penginapan Putri, sebanyak 65 orang Penginapan Wisata sebanyak 40 orang, Penginapan Happak Jee, sebanyak 32 orang Penginapan Putra Bawean sebanyak 30 orang, Hotel Bahagia sebanyak 40 orang dan Hotel Putra Jaya sebanyak 15 orang.
Warga yang berada di penginapan rata-rata sudah satu minggu, mereka berasal dari Malaysia, Singapore, serta dalam negeri dengan keperluan pulang dengan alasan orang tuanya sakit ataupun acara perkawinan keluarga di Pulau Bawean.
Kapan kepastian kapal berangkat ke Pulau Bawean? Kepala Cabang PT. Dharma Lautan Utama (DLU) Sofyan dihubungi Media Bawean, mengatakan, "Untuk hari minggu (20/6) kapal dharma kartika dilarang berangkat oleh petugas di Gresik. Kepastian kapan kapal diberangkatkan, saya tidak berani memastikan sampai kapan berangkat," katanya.
Sementara BMKG Maritim Jakarta tadi siang (20/6) mengeluarkan surat edaran Peringatan Dini (Early Warning) tanggal 20 sampai 22 Juni 2010, tinggi gelombang antara 2 sampai 3 meter di laut jawa bagian tengah dan timur. (bst)
Posting Komentar