Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Haul KH. Abd. Hamid Thobri Ke-29Di Ponpes Nurul Huda Pancur Sidogedungbatu

Haul KH. Abd. Hamid Thobri Ke-29Di Ponpes Nurul Huda Pancur Sidogedungbatu

Posted by Media Bawean on Jumat, 04 Juni 2010

Media Bawean, 4 Juni 2010

Gus Ali Asyhar Sebagai Penceramah
Haul KH. Abd. Hamid Thobri Ke- 29 Di Ponpes Nurul Huda

Haul KH. Abd. Hamid Thobri Ke- 29 Di Ponpes Nurul Huda

Haul KH. Abd. Hamid Thobri ke-29 dilaksanakan tadi malam (kamis, 3/6) bertempat di Pondok Pesantren Nurul Huda Pancur Sidogedungbatu Sangkapura Pulau Bawean. Hadir ulama, kyai dan tokoh masyarakat se -Pulau Bawean, termasuk alumni Pondok Pesantren Nurul Huda yang didirikan dan dirintis oleh KH. Abd. Hamid Thobri.

Gus Ali Asyhar, Ketua Lakpesdam NU Cabang Bawean sebagai penceramah menjelaskan tugas dan fungsi para santri untuk meneladani sifat-sifat Nabi dan Rasul yaitu Shiddiq, Amanah, Fathonah, dan Tabligh.

Menurut Gus Ali Asyhar menantu KH. Bajuri Yusuf (Pengasuh Ponpes Hasan Jufri Lebak) mengatakan, "Pondok Pesantren bisa diumpakan ashabul suffah, sebab santri yang datang mengaji bertempat seadanya di rumah kyai sebagai guru, termasuk kurikulumnya ditentukan langsung oleh kyai," katanya.

"Pondok Pesantren di Indonesia kuno lebih banyak tata letaknya tidak teratur, antara rumah kyai dengan tempat tinggal santri, justru barokahnya lebih besar dibandingkan yang baru berdiri dengan desain ataupun model gedung yang megah. Nama pondok pesantren tidak terfikirkan, sehingga identik dengan nama kampung seperti Pondok Pesantren Sidogiri, Langitan, Ploso, dan lainnya. Tetapi sekarang terbalik, mau mendirikan pondok pesantren sudah menyiapkan nama," ujarnya.

"Termasuk kurikulum pendidikan di Pesantren tidak pernah berubah seperti kurikulum yang berlaku pada sekolah umum, kurikulum mengikuti apa katanya kyai sebagai pengasuhnya. Bila kyai ahli falak maka santrinya ahli falak, kyai ahli nahwu maka santrinya ahli nahwu, kyai ahli hadist maka santrinya ahli hadist. Barokah dan hasilnya sangat luar biasa bisa mencetak sumber daya manusia yang siap pakai, sebab ilmu taklim muta'allimnya dijadikan sebagai pedoman, " jelasnya.

“Attoriqotu ahammu minal maadah, wal mudarrisu ahammu minattoriqoh, wa ruuhul mudarris ahammu minal mudarris”, (bst)

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean