Media Bawean, 20 Juli 2010
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Ombak di perairan Laut Jawa antara Gresik dan Pulau Bawean masih belum bersahabat dengan ketinggian 2,5 meter. Administrator Pelabuhan (Adpel) Gresik masih belum mencabut peringatan dini terkait dengan buruknya cuaca.
Meski begitu, kapal motor penumpang (KMP) Dharma Kartika (DK) nekat berangkat kemarin (19/7). Kapal penumpang dan barang itu berangkat dari Pelabuhan Sangkapura sekitar pukul 09.00 dengan mengangkut 200-an penumpang serta puluhan ton barang. Sekitar pukul 16.30, kapal besi tersebut tiba di Pelabuhan Gresik dengan selamat.
Manajer KMP DK Cabang Gresik Mohammad Sofian mengungkapkan, ketinggian ombak di perairan Pulau Bawean masih sekitar 2,5 meter. "Bila dibandingkan dengan sehari sebelumnya, tingginya memang agak turun, maka kapal tetap kami berangkatkan. Alhamdulillah selamat," katanya kemarin.
Kepala Adpel Gresik Abdul Aziz menjelaskan, pihaknya masih belum memperbolehkan kapal penyeberangan mengarungi perairan Pulau Bawean. "Sebab, ombaknya masih cukup tinggi, sekitar 2,5 meter," ujarnya.
Ombak yang begitu tinggi sangat riskan bagi kapal penyeberangan Gresik-Bawean. "Terutama kapal Express Bahari (EB) yang terbuat dari fiberglas," ujarnya.
Terkait dengan KMP DK yang nekat berangkat dari Bawean ke Pelabuhan Gresik, terang Aziz, pihaknya hanya memberikan peringatan dini (early warning) kepada para pemilik kapal soal cuaca di perairan Gresik. Tentang keputusan berangkat atau tidak, itu tergantung perusahaan pelayarannya.
Saat ini tinggi gelombang di perairan Gresik memang cenderung turun jika dibandingkan dengan saat Sabtu (17/7) dan Minggu (18/7) yang mencapai 3 meter lebih. "Sekarang (kemarin) tinggi gelombang antara 0,8 meter sampai 2 meter. Karena cuaca belum menentu itu, EB belum berangkat," katanya. (yad/c9/ruk)
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Ombak di perairan Laut Jawa antara Gresik dan Pulau Bawean masih belum bersahabat dengan ketinggian 2,5 meter. Administrator Pelabuhan (Adpel) Gresik masih belum mencabut peringatan dini terkait dengan buruknya cuaca.
Meski begitu, kapal motor penumpang (KMP) Dharma Kartika (DK) nekat berangkat kemarin (19/7). Kapal penumpang dan barang itu berangkat dari Pelabuhan Sangkapura sekitar pukul 09.00 dengan mengangkut 200-an penumpang serta puluhan ton barang. Sekitar pukul 16.30, kapal besi tersebut tiba di Pelabuhan Gresik dengan selamat.
Manajer KMP DK Cabang Gresik Mohammad Sofian mengungkapkan, ketinggian ombak di perairan Pulau Bawean masih sekitar 2,5 meter. "Bila dibandingkan dengan sehari sebelumnya, tingginya memang agak turun, maka kapal tetap kami berangkatkan. Alhamdulillah selamat," katanya kemarin.
Kepala Adpel Gresik Abdul Aziz menjelaskan, pihaknya masih belum memperbolehkan kapal penyeberangan mengarungi perairan Pulau Bawean. "Sebab, ombaknya masih cukup tinggi, sekitar 2,5 meter," ujarnya.
Ombak yang begitu tinggi sangat riskan bagi kapal penyeberangan Gresik-Bawean. "Terutama kapal Express Bahari (EB) yang terbuat dari fiberglas," ujarnya.
Terkait dengan KMP DK yang nekat berangkat dari Bawean ke Pelabuhan Gresik, terang Aziz, pihaknya hanya memberikan peringatan dini (early warning) kepada para pemilik kapal soal cuaca di perairan Gresik. Tentang keputusan berangkat atau tidak, itu tergantung perusahaan pelayarannya.
Saat ini tinggi gelombang di perairan Gresik memang cenderung turun jika dibandingkan dengan saat Sabtu (17/7) dan Minggu (18/7) yang mencapai 3 meter lebih. "Sekarang (kemarin) tinggi gelombang antara 0,8 meter sampai 2 meter. Karena cuaca belum menentu itu, EB belum berangkat," katanya. (yad/c9/ruk)
Posting Komentar