Media Bawean, 20 Juli 2010
Oleh : Muhammad Sufyan, S.Pd.I*
Kepala Sekolah SMP Negeri Satu AtapMenyerahkan Baju Seragam Gratis Kepada Siswa
Siswa SMP Negeri Satu Atap Dapat Baju Seragam GratisSepekan sudah kegiatan belajar mengajar ditahun pelajaran baru (2010/2011) dimulai, tapi Sekolah Gratis bukanlah mimpi bagi anak-anak yang telah lulus dari jenjang pendidikan SD/MI di Desa Dekatagung khususnya, buktinya di SMP Negeri Satu Atap yang lokasinya berada di Desa Dekatagung benar-benar menjalankan amanat undang-undang tersebut. Hari terakhir kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS) pada hari kamis lalu (15/07/2010) sekolah tersebut telah membagi-bagikan seragam sekolah kepada 30 siswa barunya yaitu baju dan celana/rok (biru putih). Adalah Suharyanto, S.Pd yang memimpin sekolah tersebut menegaskan bahwa program ini adalah merupakan program tahunan yang sudah dijalani sejak berdirinya sekolah ini 3 tahun lalu dan program gratis lainnya seperti gratis buku-buku pelajaran, LKS, kelengkapan seragam seperti topi, dasi, kaos olahraga dan tanda pengenal sekolah lainnya bahkan pihak sekolah akan memberikan sepatu gratis bagi siswanya yang betul-betul membutuhkan seperti yang pernah dijalaninya di tahun-tahun yang lalu.
Sekolah ini baru berdiri 3 tahun lalu (tahun 2007) dan baru perdana meluluskan 100 % siswanya di tahun pelajaran kemarin (2009/2010), kami yakin bahwa sekolah kami akan menjalankan amanat “sekolah gratis” dengan benar, tegas kepala sekolah yang lahir di Trenggalek tahun 59an itu. Selain itu beliau juga tidak mau terpengaruh dengan gaya lama sekolah-sekolah di Bawean yang mau meraup keuntungan materi belaka “di sini (sekolah = red) bukanlah tempat untuk mencari “laba” secara materi tapi tempat untuk mengabdi kepada masyarakat, Nusa dan Bangsa. Langkah baik ini di dukung sepenuhnya oleh teman-teman guru disini dan akan kami petik “keuntungan” itu besok di hari akhir” tambah beliau
Secara geografis SMP Negeri Satu Atap memang terletak di pedesaan ujung Kecamatan Sangkapura Kabupaten Gresik yang merupakan satu-satunya SMP Negeri Satu Atap yang berdiri di Kabupaten Gresik dan jika dilihat secara fisik sekolah tersebut baru berdiri 3 bangunan yaitu 1 bangunan Kantor, 1 bangunan Toilet Siswa dan 1 bangunan Kelas. Walaupun sarana dan prasarana yang serba kekurangan, sebut saja Listrik dan telepon yang belum bisa dijangkau termasuk juga bangunan kelas yang masih meminjam 2 lokal ke sekolah dasar (SDN 2 Dekatagung), para siswanya sangat antusias untuk belajar di sekolah tersebut, bahkan mereka selalu ceria. “ ya…. Mudah-mudahan di tahun pelajaran ini (2010/2011) sekolah kami dapat bantuan gedung kelas yang memadai, sesuai dengan yang kita harapkan bersama yaitu 2 lokal atau lebih, agar kegiatan belajar mengajar antara SD dan SMP sama-sama lancar dan maksimal, sehingga bisa mengantar siswa kejenjang yang lebih tinggi “ harap laki-laki dua orang anak tersebut.
*Praktisi Pendidikan Di Wilayah Barat Bawean
Sekolah ini baru berdiri 3 tahun lalu (tahun 2007) dan baru perdana meluluskan 100 % siswanya di tahun pelajaran kemarin (2009/2010), kami yakin bahwa sekolah kami akan menjalankan amanat “sekolah gratis” dengan benar, tegas kepala sekolah yang lahir di Trenggalek tahun 59an itu. Selain itu beliau juga tidak mau terpengaruh dengan gaya lama sekolah-sekolah di Bawean yang mau meraup keuntungan materi belaka “di sini (sekolah = red) bukanlah tempat untuk mencari “laba” secara materi tapi tempat untuk mengabdi kepada masyarakat, Nusa dan Bangsa. Langkah baik ini di dukung sepenuhnya oleh teman-teman guru disini dan akan kami petik “keuntungan” itu besok di hari akhir” tambah beliau
Secara geografis SMP Negeri Satu Atap memang terletak di pedesaan ujung Kecamatan Sangkapura Kabupaten Gresik yang merupakan satu-satunya SMP Negeri Satu Atap yang berdiri di Kabupaten Gresik dan jika dilihat secara fisik sekolah tersebut baru berdiri 3 bangunan yaitu 1 bangunan Kantor, 1 bangunan Toilet Siswa dan 1 bangunan Kelas. Walaupun sarana dan prasarana yang serba kekurangan, sebut saja Listrik dan telepon yang belum bisa dijangkau termasuk juga bangunan kelas yang masih meminjam 2 lokal ke sekolah dasar (SDN 2 Dekatagung), para siswanya sangat antusias untuk belajar di sekolah tersebut, bahkan mereka selalu ceria. “ ya…. Mudah-mudahan di tahun pelajaran ini (2010/2011) sekolah kami dapat bantuan gedung kelas yang memadai, sesuai dengan yang kita harapkan bersama yaitu 2 lokal atau lebih, agar kegiatan belajar mengajar antara SD dan SMP sama-sama lancar dan maksimal, sehingga bisa mengantar siswa kejenjang yang lebih tinggi “ harap laki-laki dua orang anak tersebut.
*Praktisi Pendidikan Di Wilayah Barat Bawean
Posting Komentar