Media Bawean, 21 Juli 2010
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Ratusan calon penumpang kapal motor penumpang (KMP) Dharma Kartika (DK) gagal berangkat ke Pulau Bawean kemarin (20/7). Sebab, mereka tidak kebagian tiket penyeberangan seharga Rp 110 ribu per penumpang untuk kelas ekonomi. Kegagalan itu nyaris menimbulkan kericuhan di terminal penumpang kapal di Jalan YOS Sudarso, Gresik.
Polisi dan petugas administratur pelabuhan (adpel) Gresik berhasil meredam kemarahan calon penumpang tersebut. Kemarahan mereka meluap karena mereka sudah menunggu terlalu lama untuk menyeberang ke Bawean. "Ada yang sudah dua minggu menunggu," kata Sekretaris Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPRD Gresik Ahmad Muhajir di lokasi kemarin.
Calon penumpang yang memaksa masuk harus berhadapan dengan petugas yang menutup pintu menuju kapal itu. Sekitar pukul 09.00, KMP DK berangkat menuju Pulau Bawean, meninggalkan sekitar 200 calon penumpang yang gagal naik.
Mereka baru bisa berangkat ke Bawean besok (22/7). Manajemen KMP DK pun membuka loket sejak kemarin dibantu polisi. Namun, pembelian tiket dibatasi satu orang satu tiket dengan menunjukkan kartu identitas. "Ini dilakukan untuk menghindari calo," papar seorang petugas adpel.
Berdasar pengamatan Jawa Pos, dalam antrean masih dijumpai calon penumpang yang membawa enam kartu identitas. Namun, petugas tiket kapal itu tetap memperbolehkan mereka untuk mendapatkan tiket. (yad/c8/ruk)
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Ratusan calon penumpang kapal motor penumpang (KMP) Dharma Kartika (DK) gagal berangkat ke Pulau Bawean kemarin (20/7). Sebab, mereka tidak kebagian tiket penyeberangan seharga Rp 110 ribu per penumpang untuk kelas ekonomi. Kegagalan itu nyaris menimbulkan kericuhan di terminal penumpang kapal di Jalan YOS Sudarso, Gresik.
Polisi dan petugas administratur pelabuhan (adpel) Gresik berhasil meredam kemarahan calon penumpang tersebut. Kemarahan mereka meluap karena mereka sudah menunggu terlalu lama untuk menyeberang ke Bawean. "Ada yang sudah dua minggu menunggu," kata Sekretaris Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPRD Gresik Ahmad Muhajir di lokasi kemarin.
Calon penumpang yang memaksa masuk harus berhadapan dengan petugas yang menutup pintu menuju kapal itu. Sekitar pukul 09.00, KMP DK berangkat menuju Pulau Bawean, meninggalkan sekitar 200 calon penumpang yang gagal naik.
Mereka baru bisa berangkat ke Bawean besok (22/7). Manajemen KMP DK pun membuka loket sejak kemarin dibantu polisi. Namun, pembelian tiket dibatasi satu orang satu tiket dengan menunjukkan kartu identitas. "Ini dilakukan untuk menghindari calo," papar seorang petugas adpel.
Berdasar pengamatan Jawa Pos, dalam antrean masih dijumpai calon penumpang yang membawa enam kartu identitas. Namun, petugas tiket kapal itu tetap memperbolehkan mereka untuk mendapatkan tiket. (yad/c8/ruk)
Posting Komentar