Media Bawean, 23 Agustus 2010
Di bulan puasa ramadahn kebiasaan warga Bawean merubah selera makanan menjadi enak-enak, salah satunya melengkapi menu makanan dengan ayam. Bagaimana respon pengusaha ayam potong di Pulau Bawean?
Tabrani Saufan (34 th.) warga desa Sungairujing Sangkapura, ditemui Media Bawean dirumahnya hari ini (senin, 23/8), mengatakan ada penurunan secara drastis penjualan ayam potong di Pulau Bawean, bila dibandingkan dengan waktu puasa tahun lalu.
"Puasa tahun ini, setiap harinya hanya mampu menjual ayam potong sebanyak 20 kg. Waktu puasa tahun lalu, setiap harinya mampu menjual 100 kg - 150 kg," katanya.
Kenapa menurun? "Menurunnya minat warga Bawean mengkonsumsi ayam disebabkan harga jualnya sangat mahal yaitu Rp. 36 ribu untun 1 Kg, padahal harga normalnya Rp.24ribu,"jawabnya.
Lebih jelas Tabrani Saufan menjelaskan, mahalnya harga ayam potong di Pulau Bawean disebabkan harga bibitnya mahal, sehingga harga jualnya mahal. Dampaknya banyak warga Bawean memilih membeli ikan laut yang jauh lebih murah dibanding membeli ayam.
Tabrani Saufan merintis usaha penjualan ayam potong sejak 15 tahun yang lalu, membuka di dua tempat yaitu Pasar Daun dan Pasar Sangkapura. (bst)