Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Infrastruktur Bawean
PR Sambari

Infrastruktur Bawean
PR Sambari

Posted by Media Bawean on Minggu, 29 Agustus 2010

Media Bawean, 29 Agustus 2010

Sumber : Surabaya Post

GRESIK – Masyarakat Bawean berharap cabup-cawabup terpilih Sambari Halim Radianto-M Qosim (SQ) mampu membawa perubahan bagi infrastruktur dan perekonomian di wilayah yang sepuluh tahun terakhir menjadi “anak tiri” Pemkab Gresik. Infrastruktur tersebut meliputi jalan dan listrik, sedangkan perekonomian adalah lapangan kerja.

Baharuddin, sekretaris Kerukunan Toghlelan Bawean (KTB) atau lembaga adat di Bawean, berharap pemerintahan SQ mampu mewujudkan gagasan-gagasan yang telah digambar-gemborkan saat kampanye. ’’Saya berharap pemerintahan yang baru dapat memprioritaskan pembangunan infrastruktur, khususnya listrik dan jalan lingkar Bawean yang selama ini menjadi penghambat berkembangnya potensi Bawean,” katanya, Sabtu (28/8).

Di Bawean saat ini hanya ada delapan genset pembangkit listrik PLN. Itu pun tidak bisa menerangi seluruh Bawean. Delapan genset dengan bahan bakar solar ini hanya mampu memenuhi kebutuhan listrik 9.661 kepala keluarga dengan sistem giliran, dua hari menyala satu hari padam. Ketika giliran menyala juga hanya 17 jam, mulai pukul 17.00 hingga 10.00. Saat ini ada 9.300 kepala keluarga lebih yang rumahnya belum teraliri listrik.

Sedangkan infrastruktur jalan yang amburadul juga membuat kondisi Bawean semakin terpuruk. Kondisi jalan lingkar Pulau Bawean sepanjang 56 kilometer sangat memprihatinkan. Pengamatan Surabaya Post, sekitar 80 persennya bisa dikatakan rusak parah, mirip sungai kering, karena yang terlihat hanya tanah dan bebatuan menonjol, aspalnya mengelupas. Kondisi itu bertolak belakang dengan jalan-jalan desa di Bawean yang relatif bagus.Pembangunan jalan kampung dilakukan secara swadaya masyarakat Bawean yang kebanyakan perantau sukses.

Baharudin juga meminta pemerintahan Sambari mendatang perhatian terhadap tranportasi menuju Bawean. Selama ini, tranportasi laut Gresik-Bawean sering terputus akibat gelombang laut tinggi mencapai 3 meter. Ketika cuaca buruk, warga Bawean yang hendak pulang ke kampungnya telantar karena tidak ada tranportasi yang memadai.

Selain itu, Baharudin juga meminta agar lapangan terbang (lapter) Bawean yang nantinya bisa menjadi alternatif tranportasi menuju Bawean segera dituntaskan. Tapi, dia tidak menampik realisasinya butuh waktu. “Tapi saya berharap pemerintahan baru lima tahun ke depan ini serius membangun infrastruktur di Bawean,” kata Baharudin.

Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bawean Syariful Mizan berharap pemerintahan Sambari mampu mengembangkan perekonomian di Pulau Bawean yang berjarak sekitar 81 mil dai Gresik itu. Caranya menciptakan lapangan kerja baru dengan memanfaatkan sumber daya alam (SDA) yang ada.

Selama ini, warga Bawean lebih memilih melancong keluar Bawean untuk mencari penghidupan yang layak. Jika lapangan kerja terpenuhi, warga Bawean akan mengembangkan potensinya di tanah kelahirannya sehingga Bawean tidak lagi tertinggal seperti saat ini. Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Gresik, 90 persen warga Bawean usia produktif memilih menjadi tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia, Singapura, dan Australia. sep

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean