Media Bawean, 16 September 2010
Samman desa Tambak terbentuk dalam group bernama Jam'iyatul Syubban yang anggotanya kaum lelaki berusia tua dan remaja sebanyak 50 orang. Kemarin (14/9) group samman tampil dalam acara lounching Kerukunan Toghellen Bawean (KTB) di lapangan Daun Sangkapura.
Dalam penampilannya diatas panggung, samman tidak mempertontonkan tari-tarian seperti halnya samman hiburan di Pulau Bawean. Mereka membacakan kalimat dzikir kepada Allah SWT. dengan bacaan yang khusuk sehingga diantara peserta terbuai hingga hilang ingatan.
M. Natsir Abrari sebagai Ketua Group Samman Jam'iyatul Syubban, mengatakan samman adalah bentuk tariqat sammaniyah berasal dari generasi ke generasi yang sampai sekarang tetap eksis di desa Tambak. "Tujuannya memberikan kegiatan positip bagi generasi muda guna mendekatkan diri kepada Allah SWT. serta melestarikan tradisi orang tua kepada yang muda," katanya.
"Alhamdulillah sampai sekarang tetap aktif, setiap minggu mengadakan pertemuan secara bergiliran se-desa Tambak, sedangkan pusatnya terletak di dusun Tambak Timur," ujarnya.
"Seringkali tampil dalam mengisi acara pernikahan, khitanan dan lainya, dalam tempo waktu cukup panjang sehingga sempurna dalam bacaannya. Sedangkan penampilan dalam louncing KTB kemarin dibatasi oleh waktu, itupun ada satu peserta yang hilang ingatan setelah khusuk membaca kalimat-kalimat dzikir," terangnya.
Sejak kapan samman eksis di Tambak? M. Natsir Abrari menjawab, "Sejak saya kecil sudah rutin diadakan oleh orang tua kita," jawabnya. (bst)
Posting Komentar