Media Bawean, 7 September 2010
Sumber : Jawa Pos
GRESIK - Warga Pulau Bawean di perantauan yang berniat mudik ke daerah asal lewat Pelabuhan Gresik protes. Mereka yang tergabung dalam Pemuda Bawean Gresik (BPG) tidak bisa menerima mahalnya ongkos pengiriman barang ke Pulau Bawean.
Protes yang dikomandani Ketua PBG Raden Zakariyah kemarin (6/9) dimulai sekitar pukul 08.30. Sasarannya adalah kapal motor penumpang (KMP) Dharma Kartika (DK) yang sedang menaikkan penumpang dan barang.
Namun, pemrotes tidak bisa mendekati dermaga penyeberangan. Mereka tertahan di depan Terminal Pelabuhan Gresik, Jalan Yos Sudarso, Gresik.
Menghadapi aksi tersebut, Kapolsek KPPP Gresik AKP Suhariyani, Manajer KMP DK Cabang Gresik Mohammad Sofian, dan wakil administrator Pelabuhan Gresik menemui pemrotes. Yang dimintai keterangan adalah Zakariyah. "Ongkos muat barang terlalu tinggi. Tidak ada kejelasan berdasar tonase atau apa," ujar Zakariyah.
Dia lalu mencontohkan ongkos angkut sepeda motor. PT Dharma Lautan Utama, pemilik KMP DK, menarik ongkos Rp 150 ribu per unit. Tarif penumpangnya Rp 116 ribu per orang.
Manajer KMP DK Cabang Gresik Mohammad Sofian menyatakan perongkosan barang sejak dahulu menggunakan sistem nego dengan batas-batasan tertentu. "Selama ini tidak ada aturan yang ditetapkan pemerintah ataupun bupati yang mengatur daftar tarif barang Gresik-Bawean," ujarnya. (yad/c1/ruk)
Posting Komentar