Koordinator : Tidak Benar
STIT Raden Santri 'Ilegal'

Benarkan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Raden Santri di Pulau Bawean berstatus ilegal? Berikut hasil liputan Media Bawean menghubungi H. Moch. Seneng (Koordinator I) dan Hanafi (Koordinator II). 

Hanafi sebagai Koordinator II ditanyakan status STIT Raden Santri Pulau Bawean, menyatakan  lembaga pendidikan tinggi jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah resmi bukan ilegal.

Kenapa dikatakan resmi bukan ilegal? "STIT Raden Santri pertama kali membuka perkuliahan di Pulau Bawean diresmikan secara langsung oleh Kepala Departemen Agama Kabupaten Gresik,"jawabanya.

"Bila statusnya tidak sesuai peraturan, akan dicarikan peraturan yang memperbolehkan. Seandainya tetap tidak boleh, maka STIT Raden Santri jurusan PAI di Gresik harus pindah ke Pulau Bawean,"ujarnya.

Kenapa tidak kuliah di Gresik? "Oh, tidak mungkin sebanyak 300 mahasiswa aktif akan berkuliah ke Gresik, mengingat kondisi ekonomi dan waktu,"paparnya.

Moch. Seneng sebagai Koordinator I ditemui Media Bawean, menolak keras bila STIT Raden Santri dikatakan ilegal, yang ilegal adalah belajar jarak jauh, tapi STIT Raden Santri di Bawean sudah resmi dan sesuai aturan yang berlaku.

"Beberapa bulan lalu sudah didatangi dan diperiksa secara langsung oleh Kopertais Surabaya, kemudian pihak STIT Raden Santri dipanggil ke Jakarta. Hanya diminta melengkapi segala kekurangan berkaitan dengan kebutuhan perkuliahan,"terang Alumni STIT Raden Santri di Bawean angkatan pertama tahun 1995.

"Alhamdulillah, lulusan STIT Raden Santri sudah diterima sebagai PNS, mengabdikan diri sebagai guru di madrasah seluruh Pulau Bawean, termasuk sekarang aktif sebagai mahasiswa sebanyak 300 orang,"jelasnya.

"Seandainya, di Pulau Bawean ada Perguruan Tinggi jurusan PAI, yach afiliasi adalah pilihan terbaik. Tetapi belum ada, mengingat kebutuhan guru lulusan SMA atau MA yang ingin melanjutkan dan menyelesaikan S1, maka STIT Raden Santri dengan jurusan PAI adalah satu-satunya di Pulau Bawean,"ungkapnya. (bst)