Media Bawean, 31 Januari 2011
Fuad Mahsuni sebagai anggota DPRD Propinsi Jawa Timur asal Pulau Bawean, dihubungi Media Bawean via ponselnya, kemarin (28/1/2011), menyatakan lebih setuju Pulau Bawean dijadikan sebagai Pulau Wisata dengan menjual alamnya.
Beliau akan mengusulkan kepada Pemerintah Propinsi Jawa Timur agar Pulau Bawean dalan tataruang dijadikan sebagai kawasan wisata. "Dengan menjual keindahan alamnya, Pulau Bawean akan berkembang maju dalam meningkatkan perekonomian warganya,"katanya.
Sedangkan wisata religi sudah tidak layak dengan alasan, menurut Fuad Mahsuni, Pulau Bawean sudah tidak religi lagi.
"Tirulah masyarakat Bawean, meskipun daerahnya dijadakan Pulau Wisata ternyata mereka mempertahankan nilai-nilai budaya didalamnya, sehingga memiliki daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjunginya,"paparnya.
Apakah tidak khawatir dengan pakain terbuka yang dipakai wisatawan? "Meskipun di Pulau Bawean banyak wisatawan yang memakai pakaian minim, ternyata warga Bali tidak meniru. Lalu di Pulau Bawean, tidak mungkin warganya akan ikut-ikutan memakai pakaian minim,"jelasnya.
"Tidak usah mendirikan hotel-hotel megah di Pulau Bawean, cukup memfungsikan perumahan warga sebagai homestay sebagai rumah penginapan pengunjung,"ujarnya.
"Peluang wisata seharusnya dimanfaatkan oleh warga Pulau Bawean, sebelum dimanfaatkan oleh orang luar. Bagi saudara-saudara kita yang memiliki modal, silahkan untuk investasi di Pulau Bawean, seperti pengembangan tikar ataupun kerajinan lainnya, termasuk oleh-oleh khas makanan Bawean,"terang Fuad Mahsuni.
Merespon penyelesaian Lapangan Terbang Bawean, Toriqul Haq sebagai anggota DPRD Jawa Timur yang isterinya berasal dari Pulau Bawean, menyatakan Lapangan terbang harus segera diselesaikan. "Anggaran sudah dialokasikan APBN 2011 ini. Tidak ada kata mundur lagi untuk pembangunan Lapter," pungkasnya.
Masyarakat Bawean, menurut Thoriq, harus turut serta memantau pembangunan lapangan terbang sampai tuntas. (bst)
Posting Komentar