Media Bawean, 23 Maret 2011
Lomba Menulis Berita Dan Opini
Oleh : Aba Abror Muqadam
Tidak seperti biasa bulan Maulid tahun ini begitu heboh. Kemeriahan Maulid tersaingi oleh isu maling diseluruh pelosok Bawean. Menjelang maghrib warga mulai was-was. Biasanya maling beraksi menjelang maghrib hingga sebelum waktu Isya’. Ronda malam yang digelar disemua kampung menambah suasan mencekam.
Sampai hari ini maling hanyalah isu. Buktinya belum ada yang memergoki bahkan menangkap Maling tersebut. Isu ini menjadi bola api yang liar tak terkendali. Katanya malingnya bisa menghilang, bisa terbang, bisa berubah bentuk dan segudang kabar burung lainnya. Kabar yang tidak jelas ini gampang sekali ditunggangi oleh kepentingan. Seperti kasus percobaan pembunuhan di Sungaipalem Lebak dengan korban perempuan setengah tua. Korban dikepruk kepalanya saat berada di kandang sapi yang agak jauh dari rumahnya. Sampai hari ini polisi belum bisa mengungkap pelaku dan motif kejadian tersebut.
Bulan maulid sebenarnya adalah bulan ma-ling. Ma = manusia dan Ling = Eling ( ingat). Maksudnya manusia yang ingat. Ingat kepada Sang Pencipta, ingat kepada ajaran agama dan ingat tujuan akhir dari kehidupan dunia. Bulan Maulid adalah momentum berfikir tentang arti kerasulan Nabi Muhamad SAW. Kesuksesan perjuangan Muhamad melegenda dan belum tertandingi hingga saat ini. Lika-liku kehidupannya harus menjadi inspirasi bagi umatnya dan manusia pada umumnya. Dalam waktu 23 tahun Muhamad secara mengagumkan berhasil merubah budaya menyembah berhala menjadi budaya kemanusiaan.
Dalam al-Qur’an banyak ayat yang berisi peringatan. Biasanya peringatan ini berupa kisah-kisah manusia terdahulu dengan beraneka macam kejadiannya. Tujuannya satu supaya manusia sesudahnya bisa mengambil suri tauladan. Contoh QS. Ibrahim (14) 44 “ Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari adzab kepada mereka. Maka berkatalah orang-orang dzalim “ Ya tuhan kami, kembalikanlah kami ke dunia niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mematuhi rasul-rasul. ( kepada mereka dikatakan) Bukankah engkau telah bersumpah bahwa sekali-sekali engkau tidak akan binasa?”. Begitu juga contoh tentang kesombongan Fir’aun dan utuhnya jasad Fir’aun terekam dalam QS.Yunus (10) 92) “ Maka pada hari ini, Kami selamatkan badanmu supaya kamu menjadi pelajaran bagi orang sesudahmu.Dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dengan tanda-tanda kekuasaan Kami”.
Kitab-kitab yang menerangkan maulid Nabi SAW cukup banyak. Di Bawean orang terbiasa membaca al-Barzanji, Dziba’ dan Burdah. Semuanya menerangkan jejak-jejak kehidupan Nabi SAW sejak pra kelahirannya, masa kecilnya, remaja hingga diutusnya menjadi rasul. Kisah perjuangannya dalam menyampaikan risalah, rintangan, kesabaran dan kesuksesannya bak novel kehidupan yang inspiratif.
Selesai pembacaan kitab – kitab tersebut biasanya penceramah menguraikan isi kitab. Peri kehidupan Nabi SAW dikorelasikaan dengan kehidupan saat ini. Tidak lupa penceramah juga mengingatkan tanda –tanda zaman akhir, bahayanya dan gejala yang sudah nampak saat ini. Perilaku manusia yang sudah jauh dari tuntunan agama selalu menjadi menu wajib. Diharapkan setelah peringatan maulid Nabi SAW umat islam yang lupa menjadi ingat, yang jauh dari ajaran agama menjadi dekat, yang sudah baik lebih meningkatkan kualitas kebaikannya. Jadi bulan maulid adalah bulan peringatan ( Ma-Ling).
Nama : Aba Abror Muqadam
Kelas : XII MAK Hasan Jufri
Alamat : Sumur-sumur Tanjung Kima Kumalasa
Posting Komentar