Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Mengkaribiakan Bawean

Mengkaribiakan Bawean

Posted by Media Bawean on Jumat, 11 Maret 2011

Media Bawean, 11 Maret 2011

Ditulis Oleh : WARDI AZZAURY

Barangkali pembaca akan bertanya apa maksud judul di atas, karena penulis yakin memang tak banyak orang yang tahu apa dan dimana Karibia itu. Karibia adalah satu nama wilayah terletak di sisi barat lautan atlantik yang dalam arena pembagian wilayah sepakbola FIFA dimasukkan dalam wilayah concacaf atau Amerika tengah. Wilayah ini berpenduduk tak terlalu banyak namun memiliki banyak macam Negara atau pulau-pulau kecil koloni Negara-negara Eropa semacam Inggeris, Prancis atau Belanda serta Amerika Serikat. Kata Karibia yang mungkin sering kita dengar atau baca di Bawean selalu berhubung dengan bajak lautnya, seperti judul film Johnny Deep, Pirate of Caribbean, walaupun sebenarnya masih banyak hal yang berhubungan dengan Karibia semisal music reggae atau penjara Guantanamo. Ya, Jamaika dan Cuba memang termasuk dua Negara terbesar di wilayah Karibia.

Kenapa Bawean mau dijadikan Karibia? Pertama, struktur alam Bawean sangat mirip dengan pulau-pulau di Karibia, yaitu berbukit-bukit dan kecil. Pohon-pohon yang tumbuh hampir sama semua dengan di Karibia, seperti kelapa dan mangga. Bawean juga punya posisi yang mirip dengan pulau yang ada di Karibia yaitu dikelilingi laut yang berkadar garam tinggi. Yang mungkin agak berbeda adalah keadaan air lautnya. Lautan Karibia terkenal bersih dan jernih dengan pasir putih yang juga bersih. Karena pasir ini pula dasar air laut Karibia Nampak kebiru-biruan hingga dalam dunia international ada nama warna yang memakai nama wilayah ini yaitu Caribbean blue alias biru Karibia, sedang laut Bawean masih keruh dengan warna-warni sampah yang berserakan hampir di sepanjang pantainya.

Karibia adalah salah satu tujuan wisata paling popular turis Amerika dan Eropa di musim dingin, karena wilayah ini tak mengenal musim dingin. Masyarakat Karibia secara keseluruhan meskipun dulu terkenal sebagai bajak laut namun sekarang terkenal karena keramahannya. Keramahan yang ada disini kalau penulis lihat bukan karena dasarnya orang disini ramah tetapi karena pengaruh dunia bisnis pariwisata yang memang menjual jasa atau serve industry. Pengaruh bisnis pariwisata ini sungguh demikian besar hingga hampir mempengaruhi seluruh mata rantai kehidupan orang Karibia, mulai dari mereka yang tinggal di Negara kecil semacam Grand Turk and Caicos atau yang lebih besar seperti Trinida and Tobago. Dan karena pengaruh ini pula orang-orang Karibia tanpa disuruhpun akan selalu menjaga kebersihan dan keasrian lingkungan hidup mereka. Penulis yakin, jika orang Bawean kelak mulai mengerti pentingnya pengaruh keindahan alam, baik yang di darat atau di laut, InsyaAlloh, dengan sendirinya pulau Bawean akan bersih dan lautan Bawean juga akan jernih seperti di Karibia.

LEBIH DAN KURANGNYA

Lingkungan asri dan lautan jernih yang disebut diatas adalah kelebihan Karibia dan kelebihan ini sudah terbukti banyak menghadirkan keuntungan secara ekonomi terhadap penduduknya. Namun Karibia juga punya kekurangan, salah satunya adalah bencana angin topan yang boleh dibilang terlalu sering untuk ukuran suatu wilayah. Saking seringnya di wilayah ini dikenal adanya hurricane season alias musim badai. Badai di Karibia ini jika masuk ke wilayah daratan biasa menghancurkan hampir semua rumah-rumah penduduk. Hurricane Katrina yang menghancurkan kota New Orleans beberapa tahun lalu juga berasal dari Karibia. Badai-badai di Karibia disamping menghancurkan alam juga menutup aktifitas pariwisata bahkan juga menghancurkan tempat pariwisata.

Lainnya lagi yang juga bisa dibilang sebagai kekurangan Karibia sekarang adalah bencana bocornya pengeboran minyak di teluk Mexico milik British Petroleum beberapa waktu yang lalu. Anjungan ini meskipun bocor bukan di Karibia tapi pengaruhnya dipercaya akan sampai ke Karibia. Ikan-ikan dan binatang laut yang biasa hidup di teluk Mexico menurut peneliti juga jalan-jalan ke Karibia. Contoh yang dipakai peneliti adalah ditemukannya sampah minyak di wilayah Florida Keys yang juga sudah masuk wilayah Karibia. Jika Florida tercemar maka secara otomatis Karibia juga akan terkena imbasnya karena florida adalah pintu masuk ke Karibia bagi turis yang berasal dari Amerika atau turis Eropa yang ikut penerbangan dan transit di Amerika.

Hal lain dan juga jelas merupakan kekurangan Karibia adalah sudah terbiasanya turis-turis pergi ke Karibia. Orang sudah mulai merasa bosan mengunjungi Grand Cayman, Aruba, Jamaika atau yang lainnya. Para turis mulai melirik tempat-tempat asing lain yang belum pernah mereka datangi. Karena alasan ini Negara-negara di Eropa timur seperti Rusia, Ukraina atau negara lain seperti Islandia atau Greenland juga mulai jadi incaran para wisatawan. Ini juga yang terjadi dengan Negara di Amerika Selatan seperti Brasil dan Argentina atau wilayah asing lainnya seperti Antartika.

KURANG PERCAYA DIRI

Barangkali yang jadi masalah bagi kita orang Bawean khususnya dan Indonesia pada umumnya adalah ketidakpercayaan diri kita. Orang mungkin berpikir apa yang akan dilihat dari kita, pulau Bawean yang kecil dan sepi ini?

Jawabannya adalah kecil dan sepinya itu. Turis-turis asing itu berasal dari Negara besar dan kota besar, tentu mereka ingin sekali melihat yang kecil dan sepi. Bagi orang yang biasa tinggal di New York, London atau Tokyo, mereka tentu tak tertarik lagi melihat kota Surabaya atau Gresik. Beda dengan orang yang tinggal di desa semacam keluarga penulis yang tinggal di Kepuhteluk, mereka ingin sekali melihat kota besar (Penulis juga merasa sangat senang saat pertama kali dulu melihat kota New York, Roma, Amsterdam, Buenos Aires dan Rio Jenairo: Maklum reng dhisa). Bali jadi tujuan wisata dan mengalahkan kota Jakarta dan Surabaya karena kedesaan pulau itu. Demikian juga yang terjadi dengan Pulau Komodo atau Pulau Rinca. Turis-turis itu ingin melihat kehidupan perkampungan kita yang menurut mereka mengingatkan pada kehidupan nenek moyang mereka dulu. Penulis yakin, jika ditanyakan kepada turis asing yang datang ke Indonesia mana yang lebih bagus menurut mereka keliling kota Surabaya dengan taxi dan keliling Bawean pakai motor (kalau ada seharusnya pakai Jeep atau land rover), pasti jawabannya keliling Bawean pakai motor atau kalotok. Demikian juga jika ditanyakan mana bagus melihat buruh pabrik Jie Sam Soe di Surabaya dan ibu-ibu Bawean bikin tikar pandan, jawaban mereka pasti melihat reng bebine’bhebian bikin tikar pandan.

Sekarang tinggal bagaimana kita mendukung dan mengarahkan Bawean jadi tempat pariwisata. Bisakah Pemda Gresik atau Pemerintah Kecamatan Tambak dan Sangkapura mencari jalan tembus peluang bagus ini? Yang jelas, yang harus kita urus dulu adalah akomodasi dan transportasinya. Bawean harus menyediakan penginapan yang layak diinapi oleh orang dari luar negeri, sebuah penginapan yang berAC dan berair bersih menurut standar mereka. Juga, Bawean harus merealisasikan alat-alat transportasinya. Kapal ferry cepat yang ada sekarang ini harus lebih bagus dan kebal terhadap ganguan cuaca. Tak boleh turis itu ikut kapal perang karena Express Bahari tak berani mengarungi laut Jawa. Demikian juga lapangan terbang yang sekarang masih terbengkalai itu harus sesegera mungkin diselesaikan. Pak Bupati Gresik jangan terlalu lama mengesampingkan proyek yang diidam-idamkan 

masyarakat Bawean itu. Jangan karena kesenangan sekejap uang buat pembangunan lapter itu diembat hingga efeknya hingga sekarang lapter itu tak selesai dan malah ditumbuhi rumput ilalang. Orang Bawean harus kompak dan punya komitmen untuk memajukan daerahnya sendiri. Masyarakat Bawean umumnya punya pendidikan yang cukup dan mengerti, sangat disayangkan jika tak bisa memaksimalkan potensi yang ada. Pohon kelapa, rusa, keadaan alam serta aeng panas yang ada di Bawean itu adalah potensi, tinggal kita yang harus memanfaatkannya.

Tentang Penulis:
Pelaut asal Bawean di Kapal Pesiar, 
Asal kampung Pacinan Desa Kepuhteluk Tambak Bawean.

SHARE :

1 comments:

azzam 11 Maret 2011 pukul 14.33

tulisan yg menarik...,

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean