Media Bawean, 26 Aagustus 2011
Jalan rusak total yang menghubungkan desa Sidogedungbatu dengan desa Kebuntelukdalam, sampai sekarang belum tersentuh perbaikan atau pembangunan. Banyak pengguna jalan sepanjang kurang lebih 1 Km. mengeluhkan kondisinya, sehingga mengancam keselamatannya.
Akses jalan termasuk jalur padat, menghubungkan ke kampung Timuran, Tebusala, Kebuntelukdalam, Laccar, Sangar, Kepongan, Gandariyah dan lain-lain. Namun sayang, sampai saat ini belum mendapatkan perhatian dari pemerintah.
Mengurangi banyaknya lubang di jalan, warga setempat menutupinya dengan tanah liat. Dampaknya nanti musim hujan, akan dirasakan lebih menyiksa kepada pengguna jalan.
M. Nor sebagai Kepala Desa Sidogedungbatu, ditemui Media Bawean (jum'at, 25/8/2011) menyatakan sudah seringkali membuat proposal, tetapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda akan disetujui atau mendapatkan anggaran untuk pembangunan.
"Pernah kemarin diukur oleh petugas proyek jalan lingkungan dari Dinas PU Gresik, tetapi saat melaksanakan ibadah umrah ke tanah suci Mekkah, ternyata dirubah ketempat lain,"katanya.
"Semestinya jalan sebagai jalur terpadat mendapatkan perhatian paling utama oleh petugas terkait, sehingga hasil pembangunan bisa dimanfaatkan banyak orang,:"jelas Kades Sidogedungbatu.
Kepala Desa Kebuntelukdalam, Fathorrahman mengatakan riskan sekali bila jalan menghubungkan desa Sidogedungbatu dengan Kebuntelukdalam tidak mendapatkan prioritas pembangunan, sehubungan kondisi jalan sudah rusak total.
"Sebagai alternatif, banyak warga Kebuntelukdalam mengalihkan jalur perjalanan melewati jalan tengah menuju Sangkapura,"terangnya.
"Bila tidak mendapatkan perhatian khusus untuk pembangunan, dimungkinkan tahun depan sudah tidak bisa digunakan sehubungan kondisi jalan sudah banyak ambrol,"tegas Kades Kebuntelukdalam. (bst)
Posting Komentar