Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » 2 Santri Dari Pulau Jawa
Nyantri Di Pulau Bawean

2 Santri Dari Pulau Jawa
Nyantri Di Pulau Bawean

Posted by Media Bawean on Minggu, 11 September 2011

Media Bawean, 11 September 2011 


Umumnya pelajar asal Pulau Bawean memilih pendidikan pesantren atau menyantri ke Pondok Pesantren di Pulau Jawa, sebaliknya Lukmanul Hakim 21 Th. (lulusan STM) dan Khairul Anam (15 th.) asal Gondang Wetan, Pasuruan sudah satu tahun menyantri di Pondok Pesantren Sidomulyo, Batusendi, Sidogedungbatu, Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik.

Ditemui Media Bawean saat tiba di Pulau Bawean (minggu, 11/9/2011), mereka datang kembali setelah pulang liburan puasa ramadhan di rumahnya, kedua santri terlihat ceria dan senyum saat diwawancarai tentang ketertarikan mondok di Bawean.

Menurut Lukmanul Hakim, tertarik mondok di Pesantren Sidomulyo ada beberapa alasan, diantaranya lebih konsentrasi belajar sebab tidak ramai seperti di Pulau Jawa. "Bisa belajar dengan tenang dan ilmu yang dipelajarinya lebih mudah dipahami sehingga betah mondok di Pulau Bawean,"katanya.

Lukmanul Hakim adalah Lulusan STM di Pasuruan, belajar mengaji di Pondok Pesantren Sidomulyo sudah satu tahun, sekarang sudah pandai membaca kitab kuning. "Enaknya, belajar di Pulau Bawean selain kondisinya yang mendukungnya, juga lingkungan serta pergaulannya sangat bagus tidak terpengaruh hidup bebas,"terangnya.

Sedangkan Khairul Anam (15 th.) siswa MTs. Ma'arif IV Batusendi, sebelumnya pernah sebagai siswa SMPN II Gondang Wetan, Pasuruan. Sehubungan keinginan yang besar untuk nyantri di Pulau Bawean, sehingga melakukan mutasi sekolah.

Informasi yang diterima Media Bawean dari kedua santri, masih ada 2 orang temannya di Pulau Jawa yang ingin juga menyantri di Pondok Pesantren Sidomulyo, Sidogedungbatu.

Kyai Muzayyin sebagai guru di Pondok Pesantren Sidomulyo, mengatakan jumlah santri di Pondok Pesantren Sidomulyo berjumlah 35 orang santri putra dan putri, berasal dari berbagai daerah di Pulau Bawean, serta 2 orang dari Pulau Jawa.

"Ada program khusus untuk belajar, yaitu 9 bulan dijamin santri bisa membaca kitab kuning,"paparnya. 

Sedangkan pendidikan Madrasah Diniyah ada dua lembaga, yaitu Is'tida' dan tingkatan Wustho. (bst)

SHARE :

Posting Komentar

 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean