Halal Bihalal & Diskusi
Saran & Solusi Untuk MB

Posted by Media Bawean on Senin, 05 September 2011

Media Bawean, 5 September 2011 

Media Bawean menggelar acara halal bihalal dan diskusi bersama intelektual muda asal Pulau Bawean yang berdomisili di ibu kota Jakarta, hari senin (5/9/2011), bertempat di warung makan Bangkalan, Sangkapura.

Acara pertemuan digelar cukup sederhana dan undangan terbatas, dihadiri Anis Hamim asal Kepuhteluk, Endink Rauf dari Batusendi, Syaifuddin Munis dari Carabaka, Ainul Yaqin dari Patarselamat, Badruttamam dari Sukaoneng, Zamahsari A. Ramza dari Tambak, Syamsul Arifin dari Menara, serta dihadiri Ali Asyhar sebagai Ketua Bawean Peduli, Musyayanah sebagai penasehat Media Bawean, R. Zakariyah sebagai Penasehat LSM Gerbang Bawean, Abdul Basit dan Zubdaturrif'ah sebagai Redaksi Media Bawean, juga dihadiri pembaca setia Media Bawean dari Banyuwangi yaitu Nur Hayati.

Acara diawali sambutan Redaktur Media Bawean, menjelaskan tujuan serta keinginannya mendapatkan saran dan solusi kongkret untuk membesarkan Media Bawean. Sebagai pembaca aktif, tentunya seringkali membuka atau membacanya, saatnya menyampaikan saran dan solusi untuk evaluasi lebih baik.

Musyayanah sebagai Penasehat Media Bawean, menerangkan secara mendetail mulai berdirinya Media Bawean sampai masa kini. Menurutnya, sumbangsih saran dan solusi melalui pemikiran mutlak diperlukan, untuk membenahi serta memperbaiki media online khusus berita Bawean.

Syaifuddin Munis sebagai mantan jurnalis profesional dan sekarang aktif sebagai staf ahli di DPR RI menyatakan Media Bawean sudah menjadi sumber informasi bagi warga Bawean diseluruh dunia. "Kehadirannya, tentu menjadi pengobat rindu bagi mereka di luar serta membaca situasi dan informasi terkini di Pulau Bawean,"katanya.

Sarannya, berita sejarah mulai asal usul perkampungan, serta bahasa, serta profil tokoh Bawean, kedepan lebih dipertajam sebagai informasi ataupun pengetahuan bagi warga Bawean diseluruh dunia.

Anis Hamim sebagai aktivis NGO internasional mengucapkan terima kasih atas pemberitaan Media Bawean suguhkan selama ini. "Melalui Media Bawean bisa mengetahui kejadian ataupun peristiwa di Pulau Bawean,"ujarnya.

Anis panggilan akrabnya, menyatakan siap menyumbangkan pemikiran ataupun tulisan minimal satu bulan sekali untuk kemajuan Pulau Bawean.

Sementara Ainul Yaqin sebagai staf DPR RI menyatakan Media Bawean termasuk pengobat rindu selama berada di Jakarta. "Berita seperti siswa membawa kursi sendiri ke sekolah, ternyata mendapat respon positif dari banyak kalangan,"paparnya.

"Teruskan dan lanjutkan Media Bawean untuk berkarya serta memberitakan Pulau Bawean,"harapan Yaqin panggilan akrabnya.

Zamahsari A. Ramzah menyarakan Media Bawean lebih mempertajam dan mengangkat persoalan sosial dan lainnya di Pulau Bawean, seperti infrastruktur jalan, lingkungan, serta kesehatan bagi warga Bawean.

Saran Zam-Zam (panggilan akrabnya) agar Media Bawean memiliki kontributor di masing-masing daerah di Indonesia ataupun dunia, bertujuan agar pemberitaan lebih luas mencakup seluruh komunitas Bawean di seluruh dunia.

Endink Syarifuddin (mantan Pengurus PB. PMII dan aktif sebagai pengusaha di Jakarta) menyatakan kehadiran Media Bawean ternyata memiliki keunikan tersendiri, seperti bahasa dalam pemberitaan, meskipun terkadang salah tetapi membuat pembaca keasyikan membacanya.

Endink menyarakan agar Media Bawean, kedepan tetap ekisis dan berbenah agar lebih baik, serta mengkader tenaga profesional di bidang jurnalistik.

Zainul Arifin menyarakan agar Media Bawean mendesak pemerintah agar menaikkaan standar gaji UMK, dengan harapan warga Bawean tidak merantau ke luar negeri, tetapi memilih profesi pekerjaan di Pulau Bawean atau Gresik.

Respon secara umum peserta diskusi, menilai Media Bawean sudah menjadi representatif dari seluruh golongan, serta perimbangan pemberitaan sudah sesuai. (bst)