Media Bawean, 5 September 2011
Penumpang kapal Express Bahari 1C mendesak berangkat PP. Bawean - Gresik (senin, 5/9/2011), sehingga Syahbandar Bawean mengadakan rapat mendadak antar dua pengusaha kapal yaitu Kapal Express Bahari 1C dengan Kapal Tungkal Samudra 01.
Rapat dipimpin oleh Yasin sebagai petugas Syahbandar, dua pengusaha kapal, perwakilan penumpang, aktivis LSM dan lain-lain, terjadi alot pembahasan pemberangkatan PP. Akhirnya pengusaha kapal Tungkal Samudra 01 menerima dan mempersilahkan kapal Express Bahari 1C berangkat PP, dengan satu syarat yaitu hanya sekali saja untuk hari ini (senin, 5/9/2011).
Kapal Express Bahari 1C berangkat PP Bawean - Gresik, dengan mengangkut penumpang kurang lebih 100 orang. Sedikitnya jumlah penumpang sudah diprediksi sebelumnya, sehubungan banyak calon penumpang yang tidak mengetahui dengan adanya jadwal tambahan.
Diberangkatkan sekitar jam 15.00 WIB. dari Bawean menuju Gresik. Sementara banyak calon penumpang yang gagal berangkat, sehubungan ketinggalan kapal. Diantaranya Zamahsari A. Ramzah dari Tambak, mengaku ketinggalan kapal sekitar 5 menit. (bst)
4 comments
Inilah kisah klasik untuk masa depan bawean,,,
ya begini terus menerus adanya,,,
coba di "TERAPKAN BETUL2" jumlah seat yg ada dg jumlah tiket yg d jual ___ jangan asal pake' "AJI MUMPUNG",,,
jg u/ operator kapal, penggunaan "FreePass" yg jelas dong... di kondisikan dg seat yg ada jg...
klo ini d lakukan insyaAllah hal yg kayak gini tdk terulang,,,
mestinya harus dijadwal kan jauh hari biar pengusaha kapal tidak rugi,gimana dishub Gresiiiiik?
Beginilah manajemen otoritas pemerintahan kita, amburadul-dul. Otoritas yang tidak peka terhadap keresahan dan rintihan rakyatnya. Sementara oleh sebagian pengusaha culas, memanfaatkan situasi ini u/ kepentingannya.
Otoritas yang ada cukup dibungkam dengan segepok rupiah, cukup simpel bukan. Semua bisa diatur dengan duit dan sedikit tekanan/ancaman ala mafia.
persoalan ini sudah menjadi tradisi budaya dari tahun ke tahun. Ironisnya, beberapa penumpang dengan ber-tiket resmi dan VIP tidak dibolehkan masuk, dengan alasan kapal sudah penuh penumpang. Artinya, membiarkan penumpang gelap masuk sehingga terjadi overload, bahkan hingga masuk ke lorong-lorong ruang vip. Ini sudah jelas2 sangat merugikan pengguna jasa, kai berharap pihak pemerintah terkait memklarifikasi penanggujawab dari petugas Kapal. Agar tidak terulang kembali dan menjadi inspirasi bagi pemerintah utk berbenah menjadi sebuah kebaikan, sebelum semua terlambat. Dan keselamatan penumpang berkaitan dng nyawa. Smoga menjadi bahan evaluasi bersama demi memajukan P. Bawean.
Posting Komentar