Media Bawean, 3 September 2011
Pulau Gili kian mengecil, luas daerahnya kian berkurang diakibatkan abrasi selalu mengikis daratannya. Dampaknya, sesuai pemberitaan Media Bawean sudah berulang kali, seperti hilangnya lapangan dan halaman rumah warga, ternyata sampai sekarang belum ada perhatian dari pemerintah daerah atau pusat.
Ditemui Media Bawean (1/9/2011), tokoh masyarakat Pulau Gili, bernama H. Musrifi mengaku sangat kecewa dengan tidak ada respon ataupun perhatian dari pemerintah. "Disaat menjelang pemilihan legislatif ataupun pemilihan lainnya, mereka berjanji mau ini dan itu, ternyata kenyataannya sampai sekarang mereka tidak mau mendengar ataupun memperhatikan kondisi keberadaan Pulau Gili,"katanya.
Menurut H. Musrifi, warga Pulau Gili tidak menuntut muluk-muluk, hanya mengharap bantuan pemerintah agar abrasi laut bisa ditanggulangi, dan tidak berkelanjutan. "Harapannya, agar daratan yang masih utuh bisa dipertahankan dan tidak hilang jadi laut,"jelasnya.
"Harus bagaimana caranya agar pemerintah memperhatikan Pulau Gili agar terselamatkan tidak hilang, mustahil kondisi sekarang akan bisa teratasi oleh warga tanpa ada bantuan dari pemerintah,"ujarnya.
"Sudah, kalau memang pemerintah tidak mau memperhatian kondisi dan keselamatan Pulau Gili. Sebaiknya dijual saja ke negara lain, agar lebih diperhatikan,"terangnya dengan nada tinggi. (bst)
1 comments:
Harga diri. Lbh baik pasir berabrasi ke laut daripd pasir itu dijadikan dolar!
Posting Komentar