Media Bawean, 17 Oktober 2011
Kemarin, Sabtu tanggal 15 Oktober Sekolah Tinggi Agama Islam Hasan Jufri (STAIHA) bekerja sama dengan KPUD Kabupaten Gresik mengadakan Pendidikan Politik bagi pemula. Acara tersebut dikemas dalam bentuk workshop dengan tema “Pembelajaran Demokrasi Dan Pemilihan Umum Di Sekolah Sebagai Bentuk Pendidikan Politik (Teori & Praktek)”.
Workshop tersebut sengaja ditujukan bagi pemilih pemula, karenanya KPU Kabupaten Gresik meminta BEM STAIHA yang ditunjuk sebagai panitia agar mengundang semua guru PKn yang ada di lembaga SMA maupun MA se-Bawean, serta 4 orang siswa dari masing-masing lembaga. Peserta yang diundang dalam acara workshop ini terdiri dari 12 guru Pkn, 50 perwakilan siswa SMA dan MA se-Bawean, 20 undangan khusus yang meliputi kecamatan Sangkapura dan Tambak serta ormas yang ada dibawean, 40 dosen dan mahasiswa STAIHA Bawean.
Turut hadir bersama rombongan KPUD Kab. Gresik Bapak Alimin, S.H.,M.H. –Ketua KPU Kabupaten Gresik - beserta empat staf KPU lainnya. Dalam sambutannya Bapak Alimin menyampaikan bahwa hubungan antara pemilih dan yang terpilih, tidak hanya sebatas memilih calon tertentu dalam pesta demokrasi yang sedang dijalankan, namun lebih jauh pemilih juga punya tanggung jawab untuk melakukan fungsi control terhadap semua produk-produk kebijakan yang dilahirkan oleh orang yang pernah dipilihnya, inilah yang menjadi basis kekuatan Civil Sosiety. Beliau menyitir konsep yang pernah ditawarkan hukum Islam تصرف الإمام على الرعية منوط بالمصلحة , bahwa seluruh produk kebijakan pemerintah harus diorientasikan demi kemaslahatan publik/rakyat, dan ini harus selalu diperhatikan dan diperjuangkan.
Selanjutnya, Bapak Alimin juga menyampaikan harapannya agar ke depan nanti kerjasama yang dijalin antara KPU Kabupaten Gresik dan STAIHA ini dapat berlanjut dalam apapun bentuknya, khususnya dalam hal Pendidikan Politik Bagi Masyarakat Bawean.
Setelah acara serimonial dan sambutan ketua KPU Kabupaten Gresik , dilanjutkan dengan acara workshop berisi presentasi makalh yang telah disajikan oleh dua orang narasumber yang ditunjuk langsung oleh KPU. Workshop ini mendapat sambutan baik dari para peserta, khususnya siswa utusan dari SMA dan MA se-Bawean yang turut hadir dalam acara tersebut. Hal ini terbukti dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan oleh siswa tentang, pelaksanaan PEMILU, keuntungan Negara yang menganut sistem demokratis dalam menentukan para pemimpinnya, serta sejumlah pertanyaan lainnya.
Acara yang sejatinya akan dimulai pukul 1:45 WIB sempat tertunda selama 20 menit karena ada kendala tehnis dan baru dimulai pada jam 2:05 WIB. Hal itu disebabkan background/dekor yang belum terpasang. Pada awalnya background/dekor untuk acara workshop ini dibuatkan oleh KPU dan dibawakan langsung dari Gresik. Namun, dekor tersebut –menurut Ketua KPU, Bapak Alimin- ketinggalan di kantor KPU karena rombongan yang mau ikut ke Bawean terburu-buru sehingga tidak terpikirkan akan dekor yang seharusnya dibawa. Dan panitia baru mendapat konfirmasi tentang background yang tertinggal tersebut pada jam 1 (satu) lewat 20 menit. Untuk itu, Bapak Alimin menyampaikan permohonan maafnya kepada Managemen STAIHA Bawean, khususnya kepada BEM STAIHA selaku panitia acara. (Ibnu Sanadi)
