Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Kok, Tidak Memakai Sepatu?
Musim Hujan Takut Rusak

Kok, Tidak Memakai Sepatu?
Musim Hujan Takut Rusak

Posted by Media Bawean on Kamis, 10 November 2011

Media Bawean, 10 November 2011


Ada sesuatu yang menarik ketika berkunjung ke SDN II Kepuhlegundi (Panyelpangan), hari rabu (9/11/2011), terlihat sebagian besar siswa tidak memakai sepatu, hanya pakai sandal ataupun tidak memakai alas kaki. Setelah ditanyakan, kenapa tidak memakai sepatu? sebagian besar siswa menjawab, "Musim hujan takut rusak, mau membelinya tidak punya uang,"jawabnya.

Sunaryo sebagai Kepala SDN II Kepuhlegundi mengatakan, bila kondisi hujan tidak bisa memaksakan sehubungan jalan yang dilewatinya sangat becek dan mengancam akan rusak bila dipakainya.

Berbicara soal kedisiplinan, menurut Sunarnyo, siswa di SDN II Kepuhlegundi sudah memiliki sikap disiplin yang tinggi, serta patuh terhadap tata tertib sekolah, termasuk rutinitas malaksanakan upacara setiap hari senin.

"Kondisi masyarakat, sebagian besar dari kalangan tidak mampu dan serba kekuranga. Dengan adanya bea siswa yang dfiberikan oleh Persatuan Bawean Qatar tentunya sangat membantu meringankan beban kepada sekolah termasuk orang tua siswa",katanya.

Harapan kepala sekolah, SDN II Kepuhlegundi membutuh tambahan lokal kelas untuk proses belajar mengajar. "Sementara ini masih ada 3 ruang kelas, sedangkan siswa belajar berjumlah 6 kelas,"katanya.

"Sejak tahun 2003 sampai sekarang, SDN II Kepuhlegundi belum pernah menerima rehap ataupun pembangunan gedung sekolah. Harapannya kepada pemerintah untuk diberikannya tambahan lokal agar proses belajar mengajar bisa berlangsung sempurna,"paparnya.

Ditanya resep siswa pandai membaca, menurut Sunaryo, di SDN II Kepuhlegundi ada tim khusus untuk menangani siswa yang tidak bisa membaca dan menulis. "Seluruh siswa akan diteliti, setelah diketahui ada yang tidak bisa membaca dan menulis, selanjutnya tugas guru dari Indonesia Mengajar yang dibantu guru untuk mendidiknya sampai bisa,"ujarnya.

"Memang kemampuan siswa berbeda-beda, ada yang pandai, dan ada kurang atau sulit menerima pelajaran, sehingga butuh keseriusan agar siswa disekolah sama-sama memiliki prestasi yang bersaing,"terang kepala sekolah yang pernah meraih penghargaan sebagai guru teladan di tingkat nasional. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean