Media Bawean, 24 November 2011
Mangrove adalah tanaman pepohonan atau komunitas tanaman yang hidup di antara laut dan daratan yang dipengaruhi oleh pasang surut. Habitat mangrove seringkali ditemukan di tempat pertemuan antara muara sungai dan air laut yang kemudian menjadi pelindung daratan dari gelombang laut yang besar. Sungai mengalirkan air tawar untuk mangrove dan pada saat pasang, pohon mangrove dikelilingi oleh air garam atau air payau.
Tanaman mangrove yang dikenal di Pulau Bawean dengan sebutan tanjheng, tumbuh subur di pesisir pantai Muara, desa :Lebak, kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean.
Wari (40 th.) warga Muara menghantar Media Bawean (kamis, 24/11/2011), ke pesisir pantai, mengatakan penanaman dilakukan sekitar 3 tahun yang lalu. "Bibit mangrove mendapatkan bantuan dari Pulau Jawa, sedangkan yang menanamnya adalah warga bergotong royong,"katanya.
Ketika penanaman, menurut Wari, banyak bibit mangrove didalam karung, kemudian warga menanamnya disepanjang pantai di Muara. "Manfaatnya sangat besar untuk menjaga adanya abrasi pantai, termasuk menghijaukan sekeliling pantai,"paparnya.
Harapan besar kepada semua pihak, khususnya pemerintah untuk memberikan kembali bibit mangrove untuk dilakukan penanaman di pesisir pantai yang belum ditanami. "Terusterang warga disini merasa aman, disebabkan tumbuhan mangrove sudah membesar yang mengelilingi kampung Muara, tetapi sebagian belum ditanami sehubungan terbatas bibit yang ada,"ujarnya. (bst)
