Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Bangkai Tongkang Belum Ditemukan

Bangkai Tongkang Belum Ditemukan

Posted by Media Bawean on Rabu, 21 Desember 2011

Media Bawean, 21 Desember 2011

Kasus Tenggelamnya Kapal Muat 400 Ton Solar

GRESIK – Pencarian bangkai tongkang Inzam 03 yang memuat 400 ton solar milik APJ PT PLN Gresik kemarin (20/12) memasuki hari kedua. Namun, empat personel Polisi Air Polres Gresik dan 11 awak tugboat Udawa IX yang menarik tongkang nahas itu belum berhasil menemukan bangkai kapal.

Pencarian bangkai semula dilakukan di koordinat tongkang tenggelam di 05 derajat, 57 menit, 531 detik lintang selatan (LS) serta 112 derajat, 43 menit, 962 detik bujur timur (BT), jarak sekitar 8–9 mil dari Pulau Bawean. Empat penyelam dari Polair Polres Gresik diterjunkan ke lokasi, namun belum menemukan tanda-tanda adanya bangkai tongkang itu.

”Hari ini (kemarin) pencarian kami geser ke radius 1 mil dari koordinat tongkang tenggelam,” kata Kasatpolair Gresik AKP Bintara yang mewakili Kapolres Gresik AKBP Zulfikar Tarius kemarin.

Dia mengatakan, sangat mungkin bangkai kapal bergeser karena terseret arus. Sebab, berat jenis kapal beserta muatannya lebih ringan daripada air laut.

”Selama seminggu ke depan, pencarian terus dilakukan. Kami juga meminta bantuan nelayan Pulau Bawean yang mungkin melihat ceceran minyak di dasar laut,” imbuhnya.

Seperti diberitakan, tongkang Inzam 03 tenggelam akibat dihantam ombak setinggi 4 meter pada Minggu (18/12) sekitar pukul 14.10. Kerasnya hantaman ombak membuat tali sling yang diikatkan ke tugboat Udawa IX terputus. Tenggelamnya tongkang itu mengakibatkan ribuan pelanggan PLN di Kecamatan Sangkapura dan Tambak mengalami krisis listrik.

Listrik di kepulauan berjarak 80 mil itu, kata sejumlah masyarakat di sana, hanya menyala dua jam, mulai pukul 18.00–20.00. Selebihnya, 22 jam listrik padam. Bawean black out. AKP Bintara menambahkan, hingga kemarin belum ada tanda-tanda pencemaran air laut akibat tongkang yang tenggelam. ”Belum ada ceceran minyak di laut,” ungkapnya.

Sementara itu, persediaan solar untuk pembangkit listrik PLN di Pulau Bawean semakin menipis. Kabarnya, persediaan solar untuk pembangkit genset tinggal 1,5 ton. Padahal, kebutuhan setiap hari sekitar 13 ton.

Kondisi tersebut membuat perusahaan setrum milik negara itu ”berhemat”. Pelanggan yang semestinya menikmati 24 jam kini dikepras ”hanya” mendapat 2–4 jam. Sementara itu, krisis lis trik di Pulau Bawean mulai berdampak pada pelayanan e-KTP dan kartu keluarga. Pengurusan dua dokumen kependudukan itu terganggu karena petugas operasional di Kecamatan Sangkapura dan Tambak tidak bisa mencetak blangko permohonan yang dilakukan secara online.

Kepala Dinas Kependudukan Catatan Sipil dan Sosial Herman T.H. Sianturi menjelaskan, sebelum kapal tongkang itu tenggelam, petugas operasional di dua kecamatan tersebut mengentri data dan mencetak permohonan warga setiap hari kerja. ”Dalam sehari, mereka bisa mencetak seratus lembar,” ujarnya. Namun, mulai Senin lalu (19/12) mereka tidak bisa bekerja karena tidak ada aliran listrik. (yad/c7/oni)

Sumber : Jawa Pos, 21 Dec 2011
Berita Kiriman : Ajib Ghufron

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean