PLN Kirim 250 Ton Solar ke Bawean
Tim Masih Mencari KT Inzam-03

KEBOMAS - Pasokan listrik di Pulau Bawean diperkirakan kembali normal, Jumat (23/12) mendatang. Itu terjadi setelah PT Pertamina mengirim 250 ton atau 25 kiloliter solar dari Tanjung Perak Surabaya ke Pulau Bawean, Selasa (21/12) siang. Pasokan 25 KL solar bakal mencukupi untuk kebutuhan operasional 15 mesin genset selama 35 hari kedepan.

Manajer PT PLN APJ Gresik, Sujarwo kepada wartawan mengatakan, pihaknya sudah melaporkan persoalan listrik di Bawean ke PT PLN Distribusi Jawa Timur. Masalah itu ditindaklanjuti dengan melakukan koordinasi dengan PT Pertamina untuk segera mengirim kembali solar ke Pulau Bawean.

“Janjinya hari ini Pertamina sudah mengirim 25 KL solar ke Bawean. Sebenarnya kebutuhan kami di Bawean sebanyak 40 KL, namun karena tongkang yang siap berangkat hanya berkapasitas 25 KL, maka solar itu langsung diberangkatkan,” terang Sujarwo.

Dijelaskan, untuk operasional sehari-hari, PLN hanya mampu melayani pasokan listrik selama 5 jam sehari. Layanan itu terbatas karena stok solar di tangki pembangkit diesel hanya ada 1,5 KL. “Jika tidak kami hemat, maka Bawean akan gelap sama sekali tanpa ada penerangan listrik,” ujar mantan Manajer PLN APJ Banyuwangi ini.

Disebutkan, jumlah pelanggan PLN di Bawean mencapai 12 ribu sambungan. Dengan jumlah itu, PLN mengoperasikan 15 mesin genset yang menghasilkan listrik sebesar 3.900 KW. Untuk menggerakkan mesin genset, PLN menggunakan bahan bakar solar yang disimpan di tandon berkapasitas 40 KL. “Selama musim ombak, kami berencana mengirim solar sebulan dua kali dari jadwal biasanya sebulan sekali. Ini kami lakukan untuk mengantisipasi keterlambatan pasokan akibat ombak besar atau masalah lainnya,” terang Sujarwo.

Pada bagian lain, tim gabungan Adpel Bawean, Satpolair Gresik dan PT Pertamina masih melakukan pencarian kapal tongkang (KT) Inzam-03 yang dikabarkan tenggelam, Minggu siang. Proses pencarian difokuskan di lokasi sekitar kejadian, dengan jarak 8 sampai 9 mil dari Pulau Bawean.(ris/kin)