Media Bawean, 6 Desember 2011
Pasca kebakaran Kapal Layar Motor (KLM) Dharma Ferry terbakar di Pelabuhan Sedayu Lawas, Kabupaten Lamongan, Kamis (1/12/2011) mengakibatkan Pulau Bawean terancam krisis bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin.
Pantauan Media Bawean, hari selasa (6/12/2011) banyak kios tempat penjualan bensin yang tutup sehubungan persediaan sudah habis. Ada beberapa tempat yang masih menjualnya, tetapi banyak didatangi pembeli dari berbagai tempat sehingga langsung habis.
Beberapa penjual bensin di Sangkapura, mengaku mengaku persediaan bensin yang dijualnya sudah menipis, dan hampir habis terjual sehubungan banyak pembeli. Setelah mengetahui bensin akan langkah, banyak pemilik sepeda motor mendatangi kios penjualan bensin untuk mengisinya.
Harga bensin dari ketentuan harga Rp.5ribu, naik menjadi Rp.5,5ribu sampai Rp.6ribu.
Penyataan Assisten Customer Relation - External Relation , Rustam Aji di Surabaya, Jumat (2/12/2011), sebagaimana dirilis banyak media, menyatakan untuk wilayah Bawean, pasokan BBM bersubsidi selama ini dilayani dua APMS mitra Pertamina, dengan menggunakan empat kapal pengangkut BBM. Total alokasi di kedua APMS tersebut adalah 344 KL/bulan untuk Premium, dan untuk Solar sebesar 244 KL/bulan.
Jadi masyarakat khususnya yang berada di Bawean tidak perlu khawatir mengenai pasokan BBM bersubsidi. (sumber : KOMPAS)
Tetapi kenyataan di Pulau Bawean terancam mengalami kelangkaan, sehubungan sampai sekarang belum ada solusi untuk mendatangkan pasokan BBM bersubsidi.
Halim Alhasyi mengatakan sampai saat ini belum ada solusi, semestinya pemerintah daerah merespon atas peristiwa kejadian terbakarnya KLM pengangkut BBM, dengan memberikan solusi agar pasokan bensin di Pulau Bawean tetap terjamin. (bst)