Media Bawean, 24 Januari 2012
Hembusan angin kencang menyelimuti Pulau Bawean sejak kemarin hari senin (23/1/2012) hingga selasa (24/1/2012). Tiupan angin kencang disertai suara gerakan dedaunan di ranting pohon terdengar cukup jelas ditelinga.
Sementara nelayan diseluruh Pulau Bawean menghentikan aktivitasnya sehubungan kondisi gelombang di perairan laut masih tinggi, antara 3 sampai 4 meter. "Daripada melaut, sebaiknya berhenti dahulu sampai gelombang kembali bersahabat,"kata Hamzah sebagai nelayan asal Pamona.
Mad Bahri (warga Pulau Gili) dihubungi Media Bawean menyatakan kondisi angin di Pulau Gili sangat kencang dan menakutkan. "Sementara suluruh nelayan tidak ada yang berani pergi melaut melihat kondisi gelombang laut masih tinggi,"paparnya.
Antisipai sesuatu hal yang tidak diinginkan, Kepala Desa Sawahmulya, Sangkapura mengatakan sudah menghimbau kepada seluruh nelayan melalui kelompok nelayan agar tidak melaut sehubungan kondisi gelombang laut masih tinggi.
Hal senada disampaikan oleh Zaenal sebagai Kepala Desa Sungairujing, "Himbauan sudah disampaikan melalui kepala dusun dan nelayan secara langsung agar selalu waspada dengan kondisi gelombang tinggi, jangan memaksakan diri untuk menjaga keselamatan,"ujarnya.
Hal senada disampaikan oleh Zaenal sebagai Kepala Desa Sungairujing, "Himbauan sudah disampaikan melalui kepala dusun dan nelayan secara langsung agar selalu waspada dengan kondisi gelombang tinggi, jangan memaksakan diri untuk menjaga keselamatan,"ujarnya.
Akibat tingginya gelombang laut, sehingga nelayan tidak ada yang berani pergi melaut menyebabkan ikan di pasar mengalami kelangkaan. Musarrafah sebagai warga Sumur-Sumur, desa Komalasa membenarkan tidak adanya ikan sehubungan tidak ada nelayan yang melaut. (bst)
