Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Petani Terancam Gagal Panen
Akibat Kurangnya Curah Hujan

Petani Terancam Gagal Panen
Akibat Kurangnya Curah Hujan

Posted by Media Bawean on Minggu, 29 Januari 2012

Media Bawean, 29 Januari 2012


Kurangnya curah hujan di Pulau Bawean membawa dampak banyaknya sawah milik warga yang mengalami kekurangan air. Hampir diseluruh Pulau Bawean, khususnya sawah tidak ada irigasi mengalami kekeringan.

Kesedihan dan kesusahan menghantui para petani, setelah mereka mengeluarkan modal besar untuk bercocok tanam ternyata harapannya terancam gagal panen akibat curah hujan yang minim, sementara fasilitas irigasi tidak ada.

Idam asal Tambak, sebagai petani asal Tambak yang memiliki sawah di kawasan Sungairaya Lebak mengatakan tanamannya terancam gagal panen, setelah tidak ada hujan, sedangkan irigasi didekat sawahnya tidak bisa difungsikan. "Kita hanya bisa pasrah dan berdo'a, sedangkan modalnya untuk menggarap sawah sekitar harganya sepeda motor yang baru,"katanya.

Hal senada diungkapkan oleh Sudirman asal Pudakit Timur, mengatakan petani banyak resah sehubungan kurangnya curah hujan, hampir seluruh sawah dikawasan barat mengalami kekeringan tidak ada airnya.

Abd. Aziz sebagai sebagai Kepala Balai Penyuluhan Pertanian kecamatan Tambak, membenarkan adanya banyak sawah di Pulau Bawean yang mengalami kekeringan akibat kurangnya curah hujan.

"Bila kondisi kekeringan sekarang dalam berumur muda masih ada hujan, besar harapan hasil penen masih bisa diharapkan bagus, tetapi bila seminggu kedepan masih belum ada hujan tentunya berdampak untuk gagal penen,"paparnya.

Kekeringan menurut Abd. Aziz bisa diantisipasi dengan memanfaatkan air sungai melalui irigasi, tapi permasalahannya untuk pembangunan irigasi memang wewenang Dinas Pertanian, sedangkan pembangunan dam penampungan air adalah wewenang Dinas Pekerjaan Umum (DPU).

"Masalahnya di Pulau Bawean, yang banyak mengalami kerusakan adalah dam penampungan air sungai yang seharusnya segara dilakukan pembangunan oleh Dinas PU,"ujar Abd. Aziz.

Sedangkan Mardiyah sebagai Kepala Balai Penyuluhan Pertanian kecamatan Sangkapura menyatakan kondisi sawah di Sangkapura masih banyak yang berair, hanya di kawasan Pulangasih, Sungairujing yang kekurangan air.

Pernyataan Mardiyah bertolak belakang, setelah Media Bawean meninjau langsung kondisi sawah di bagian barat mulai desa Lebak hingga Pudakit Barat, (minggu, 29/1/2012), ternyata hampir seluruh sawah mengalami kekeringan tidak ada airnya. Terlihat kondisi tanah pecah-pecah kehausan ingin air.

M. Zen sebagai Kepala UPT PU Bawean dihubungi Media Bawean mengatakan hampir 60 sampai 70 % kondisi dam penampungan air sungai di Pulau Bawean mengalami rusak total. "Sudah seringkali dilaporkan kondisi setiap dam, tetapi sampai sekarang belum ada pembangunan yang berdampak merugikan kepada petani,"terangnya.

"Laporan sudah dikirim tentang kerusakan dam, tapi kapan pembangunan dilaksanakan sampai sekarang belum ada titik terang,"jelasnya.

Kepala Dinas PU Kabupaten Gresik, Tugas Husni Syarwanto dihubungi via ponselnya, menyatakan laporan tentang kerusakan dam di Pulau Bawean akan segera ditindaklanjuti. "Memang dam penampungan air sungai adalah wewenang Dinas PU, sedangkan irigasinya adalah wewenang Dinas Pertanian,"pungkasnya. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean