Media Baweean, 16 Januari 2012
Krisis BBM di Pulau Bawean membuat PR besar bagi Muspika kecamatan Sangkapura dan kecamatan Tambak.
Kapolsek Tambak, AKP. Susantoro mengatakan baru sekarang ini mengabdi sebagai anggota polisi bertugas di daerah mengalami krisis BBM.
"Sebenarnya saya sendiri tidak resah disebabkan tidak memiliki kendaraan pribadi di Pulau Bawean, tetapi melihat situasi dan kondisi masyarakat merasa resah tentunya juga ikut merasakan keresahan yang dialaminya,"katanya.
Semestinya pemerintah daerah, menurut AKP. Susantoro membaca situasi dan kondisi Pulau Bawean seperti sekarang ini dijadikan evaluasi untuk tahun depan agar permasalahan tidak terulang kembali. "Apakah situasi dan kondisi seperti ini akan terus berkelanjutan tanpa ada penyelesaian untuk membuat resah masyarakat Pulau Bawean,"paparnya dengan tanda tanya.
"Solusi terbaik mengatasi persoalan musiman setahun sekali di Pulau Bawean adalah sedia payung sebelum hujan. Artinya, menghadapi musim gelombang tinggi dan angin kencang, pemerintah memiliki stok khusus untuk menyediakan kebutuhan warga Pulau Bawean,"ujarnya.
"Disaat situasi dan kondisi seperti sekarang terjadi, stok khusus dari pemerintah bisa dijual kepada masyarakat sesuai harga normal,"jelanya.
Perlu diketahui, Kapolsek Tambak, AKP. Susantoro ketika rapat bersama sub agen APMS 02 kemarin di komplek perikanan Bawean, dengan tegas menolak keinginan sub agen untuk menaikkan harga eceran BBM jenis premium dari harga Rp.5.500 menjadi Rp.6.000.
Menurutnya, warga Pulau Bawean tidak semuanya memiliki kemampuan, sehingga harga yang ditetapkan tidak bisa dirubah, bila perlu diturunkan lagi agar masyarakat membeli lebih murah. (bst)
