Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Dampak Teknologi Komunikasi
Bagi Remaja Bawean

Dampak Teknologi Komunikasi
Bagi Remaja Bawean

Posted by Media Bawean on Senin, 27 Februari 2012

Media Bawean, 27 Februari 2012

Lomba Menulis Berita & Opini Tahun 2012
Kategori Pelajar

Nama Penulis : Muhammad Azmil Mubarrok
Tempat Tanggal Lahir : Gresik, 4 Agustus 1999
Asal Sekolah : SMP Umar Mas’ud Kelas 7
Alamat Sekolah : Jl Nirwana No 01, Sangkapura
Alamat : Sawahlaut Sawahmulya Sangkapura

Seiring dengan berkembangnya teknologi, Pulau Bawean kini menjadi semakin maju. Banyak hal yang bisa diakses lewat internet, tv, radio, handphone, dan lain lain. Pemuda bawean pun tidak ingin ketinggalan, mereka ingin menggunakannya dengan sebaik-baiknya. Tetapi walaupun TIK di Bawean sudah maju belum tentu memberikan efek positif saja, tetapi banyak juga efek negatifnya. Nah kita sekarang akan membahas “Efek TIK bagi Pemuda Bawean”

Beberapa dasawarsa silam, belum ada yang namanya televisi, internet, radio, handphone di Pulau Bawean. Kehidupan kala itu sangat tenang dan penuh kesakralan. Pemuda bawean pun masih giat bekerja, mengaji dan belajar. Di zaman itu banyak tercipta berbagai budaya keseniaan, seperti : mandailing, hadrah, kercengan, samroh, konto, pencak, dan masih banyak lagi. Budaya kala itu banyak mengandung nilai keagamaan. Yakni agama islam yang di bawa oleh pangeran perigi yang biasa di panggil Maulana Umar Mas’ud. Kemudian untuk melestarikan budaya itu semua maka dibangunlah sekolah di Pulau Bawean, yakni SMP Umar Mas’ud, Ponpes Hasan Jufri dan MINU, dan lain lain.

Seiring dengan berkembangnya zaman, budaya budaya itu seakan hilang perlahan-lahan. seiring bangkitnya Tehnologi informasi Komonikasi. Namun tidak semua itu hilang perlahan, masih ada yang digunakan untuk acara-acara tertentu.

Akhirnya sekarang banyak pemuda yang tidak mengenal budaya seperti itu lagi. Pemuda bawean banyak menghabiskan waktunya dengan facebook-an, twiter-an, SMS-an, Chatting-an dan sejenisnya. Padahal itu bisa menyebabkan penurunan akhlak dan moral pemuda bawean. Mengapa hal itu bisa terjadi? Sebabnya ialah di internet mereka bisa melakukan pergaulan bebas, kenalan lewat facebook, tatap muka lewat internet, berpacaran, penipuan, pemerasan perjudian, bahkan pernikahan bisa terjadi lewat media itu. Tidak jarang juga mereka berkenalan, kemudian bertemu dan melakukan hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan.

Dengan kejadian di atas itu bisa menjadi himbauan bagi orangtua yang memiliki anak seorang remaja. Jagalah sikapnya, disekolahkan, diberi siraman rohani, dan sebagainya. Tapi bukan berarti melarangnya untuk main internet, nanti dia bisa ketinggalan zaman. Maksudnya terus mengawasinya untuk memberikan hal-hal yang positif kepada mereka, karena memang banyak hal positif di internet.

Di sisi lain, remaja Bawean masa kini memiliki sebuah kebanggaan, yakni tahun lalu mereka mampu meraih DANEM tertinggi se kabupaten Gresik untuk tingkat SMP & SMA, mereka mampu meraih juara fisika tingkat jawa timur, Meraka selalu unggul dibidang seni sampai ketingkat propinsi yang pernah diraih oleh siswa SMP umar mas’ud, juga dibidang olah raga siswa di kecamatan tambak dapat memenangkan pertandingan Sepak takrakw ditingkat Nasional, bahkan mereka berani berpolitik, yakni menyalonkan diri sebagai DPR nasional.

Diakhir opini ini, saya mengajak kepada remaja di seluruh pulau Bawean, mari kita ikuti perkembangan zaman ini, kita terus berlajar dan berlatih, kita kuasai Teknologi Informasi dan komonikasi, dengan tetap mengenal budaya kita, bertutur kata dan bertingkah laku yang sopan serta tetap menjalankan syariat islam .

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean