Media Bawean, 7 Februari 2012
GRESIK - Dua maskapai penerbangan nasional siap melayani penerbangan bandara udara Bawean tahun 2013. Itu terealisasi jika proyek pembangunan bandara Bawean yang didanai patungan APBN, APBD Provinsi Jatim, dan Kabupaten Gresik tuntas akhir tahun ini.
Kadishub Gresik Achmad Nurudin menjelaskan, maskapai penerbangan perintis yang berminat menerbangi Bawean adalah Merpati Nusantara Airlines (MNA) dan Sky Aviation. Merpati sudah menyampaikan keinginan itu melalui Dishub Jawa Timur, sementara Sky Aviation sudah bertemu langsung dengan Wakil Bupati Gresik, Moch Qosim akhir 2011 lalu.
“Maskapai ini kebetulan memiliki pesawat ringan yang mampu mendarat di bandara perintis seperti di Bawean,” terang Achmad Nurudin.
Dinas Perhubungan Gresik menargetkan bandara Bawean akan bisa melayani penumpang di tahun 2013 mendatang. “Bandara Bawean memiliki landasan pacu atau runway sejauh 1.200 meter bisa didarati pesawat jenis cassa dan Cesna yang berkapasitas 50 penumpang. Selain itu pesawat perintis seperti ATR bisa landing karena kapasitas bandaranya yang kecil dan tidak bisa memuat pesawat berbadan lebar,” ujar dia.
Terpisah, Wabup Gresik Moch Qosim menjelaskan, hingga kini maskapai yang sudah menyatakan siap akan masuk ke bandara Bawean secara langsung adalah Sky Aviation. Akhir 2011, pimpinan Sky Aviation datang ke Gresik dan sudah melihat kondisi Bawean sekaligus survei pasar. Pihak Sky Aviation berjanji akan mengoperasikan pesawatnya jika bandara Bawean selesai dibangun dan beroperasi tahun depan.
“Kami juga sudah sudah menyiapkan landasan pacu yang lebih panjang yakni sekitar 1.250 meter, karena selama ini hanya 800 meter. Jadi semuanya sudah siap pakai, hanya perlu finishing,” jelasnya.
Pengoperasian bandara dinilai akan potensial karena Bawean merupakan penghasil tenaga kerja Indonesia (TKI) sehingga transportasi pesawat akan sangat memungkinkan untuk mengangkut calon TKI. Apalagi cuaca di lautan sulit diprediksikan.
“Bisa dipastikan nantinya warga Bawean, akan lebih memilih transporasi udara ini,” janji Wabup Gresik.
TERGANJAL LAHAN
Saat ini proyek pembangunan bandara Bawean tinggal penyelesaian penambahan runway dari 800 meter menjadi 1.200 meter. Tambahan landasan pacu di Desa Tanjungori Kecamatan Sangkapura Kabupaten Gresik tahap I masih terganjal dua pemilik lahan dengan luas total 500 meter persegi. Kedua orang ini meminta ruilslagh atau tukar guling.
“Rencananya ada 9,5 hektar lahan yang akan dibebaskan. Karena keterbatasan anggaran, pembebasan ini dibagi dua tahap. Tahap pertama seluas 3,2 hektar dan tahap kedua 6,3 hektar sisanya. Saat ini, dari 28 pemilik lahan yang akan dibebaskan tahap pertama ini, hanya dua yang masih belum sepakat dengan jual beli yang ditawarkan pemerintah kabupaten, mereka meminta tukar guling,” kata Suropadi, Camat Tambak, Pulau Bawean. (ris/hen)
Sumber : Radar Gresik
Kiriman : Ajib Ghufron
Sumber : Radar Gresik
Kiriman : Ajib Ghufron