Media Bawean, 27 Februari 2012
Dalam kehidupan bermasyarakat seringkali anak selalu dikambinghitamkan dalam menghadapi suatu persoalan, tanpa mengedintifikasikan akar penyebab permasalahan yang telah diperbuatnya.
Pelatihan Perlindungan Hak-Hak Anak Dalam Rangka Sosialisasi Sekolah Ramah Anak, telah diselenggerakan oleh Kelompok Perempuan dan Sumber-sumber Kehidupan (KPS2K) bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik dan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2T-P2A) Kabupaten Gresik, tanggal 20 - 23 Februari 2012, bertempat di Mojokerto, Jawa Timur.
Dari Pulau Bawean ada 2 guru yang mewakilinya dalam pelatihan, yaitu Safiyanah (Guru SDN II Kebuntelukdalam dan Agus Sofiana (Guru SMP Islamiyah Tambak), bagaimana hasil pelatihan? berikut hasil liputan Media Bawean mewawancarai Safiyanah ;
"Hasilnya sangat bermanfaat untuk dikembangkan di sekolah serta membagikan pengalaman selama mengikuti pelatihan kepada guru-guru di Pulau Bawean. Kuncinya, anak didik atau siswa mempunyai hak untuk belajar sampai sukses melalui bangku disekolah,"katanya.
"Keberhasilan dalam mendidik anak tergantung kepada guru di sekolah, tidak ada istilah anak gagal dalam belajar di sekolah. Jika mengalami kegagalan dalam belajar, berarti letak kesalahannya kepada guru yang mengajarnya, entah metode atau tekhniknya yang salah,"jelasnya.
"Dalam pelatihan, diantaranya dilatih agar guru bisa mendidik anak di sekolah dengan ramah sehingga anak didik merasa senang ketika belajar di sekolah,"ujarnya.
"Setiap melaksanakan tugas, seharusnya guru melakukan evaluasi terhadap keberhasilan siswanya di sekolah, tata cara mengajar tidak harus monoton menyampaikan pelajaran seperti ceramah sehingga membuat bosan kepada anak didik. Adakalanya anak didik diajak belajar dengan bermain serta melalui hobbi yang dimiliknya asalkan tidak bertentangan dengan tujuan dan maksud pendidikan,"terangnya.
"Apapun bentuk kreativitas siswa harus dihargai dengan menyalurkan melalui pendidikan yang ramah di sekolah,"imbuhnya.
Safiyanah mengaku sangat berkesan dengan adanya pelatihan guru dalam rangka ramah terhadap murid. Selain pelatihannya sesuai dengan profesinya sebagai guru, juga pelatihnya sudah profesional serta pesertanya antusias mengikutinya selama 3 hari pelaksanaan. (bst)
Pelatihan Perlindungan Hak-Hak Anak Dalam Rangka Sosialisasi Sekolah Ramah Anak, telah diselenggerakan oleh Kelompok Perempuan dan Sumber-sumber Kehidupan (KPS2K) bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik dan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2T-P2A) Kabupaten Gresik, tanggal 20 - 23 Februari 2012, bertempat di Mojokerto, Jawa Timur.
Dari Pulau Bawean ada 2 guru yang mewakilinya dalam pelatihan, yaitu Safiyanah (Guru SDN II Kebuntelukdalam dan Agus Sofiana (Guru SMP Islamiyah Tambak), bagaimana hasil pelatihan? berikut hasil liputan Media Bawean mewawancarai Safiyanah ;
"Hasilnya sangat bermanfaat untuk dikembangkan di sekolah serta membagikan pengalaman selama mengikuti pelatihan kepada guru-guru di Pulau Bawean. Kuncinya, anak didik atau siswa mempunyai hak untuk belajar sampai sukses melalui bangku disekolah,"katanya.
"Keberhasilan dalam mendidik anak tergantung kepada guru di sekolah, tidak ada istilah anak gagal dalam belajar di sekolah. Jika mengalami kegagalan dalam belajar, berarti letak kesalahannya kepada guru yang mengajarnya, entah metode atau tekhniknya yang salah,"jelasnya.
"Dalam pelatihan, diantaranya dilatih agar guru bisa mendidik anak di sekolah dengan ramah sehingga anak didik merasa senang ketika belajar di sekolah,"ujarnya.
"Setiap melaksanakan tugas, seharusnya guru melakukan evaluasi terhadap keberhasilan siswanya di sekolah, tata cara mengajar tidak harus monoton menyampaikan pelajaran seperti ceramah sehingga membuat bosan kepada anak didik. Adakalanya anak didik diajak belajar dengan bermain serta melalui hobbi yang dimiliknya asalkan tidak bertentangan dengan tujuan dan maksud pendidikan,"terangnya.
"Apapun bentuk kreativitas siswa harus dihargai dengan menyalurkan melalui pendidikan yang ramah di sekolah,"imbuhnya.
Safiyanah mengaku sangat berkesan dengan adanya pelatihan guru dalam rangka ramah terhadap murid. Selain pelatihannya sesuai dengan profesinya sebagai guru, juga pelatihnya sudah profesional serta pesertanya antusias mengikutinya selama 3 hari pelaksanaan. (bst)