Media Bawean, 5 Februari 2012
Tradisi nenek moyang di desa Daun, Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, tetap eksis tak kenal pasang surut sepanjang zaman, yaitu acara pergi ke pantai setelah selesai melaksanakan peringatan maulid Nabi Muhamamad SAW.
Semarak penuh keharmonisan antar sesama warga, serentak pergi ke pantai pada hari minggu (5/2/2012). Serta diramaikan banyak warga dari desa tetangga, seperti Sidogedungbatu, Kebuntelukdalam, Balikterus, Sungairujing dan lainnya yang datang berkunjung untuk menyaksikan tradisi warga desa Daun.
Abd. Aziz Anwari sebagai Kepala Desa Daun dihubungi Media Bawean (minggu, 5/2/2012) mengatakan acara tradisi turun temurun dari nenek moyang bisa dinamakan acara molod, sedangkan acara maulid sudah digelar di masjid.
Kenapa dinamakan molod? "Umumnya warga bersama keluarga besarnya pergi ke laut dalam rangka acara makan-makan bersama dari berkat angkatan maulid,"jawabnya.
Selain acara makan bersama, menurut Kades, warga juga mandi bersama di laut, serta bermain naik jhukong (perahu) ke tengah laut. "Sudah ada 3 tempat yang dikunjunginya, yaitu pantai telok letakanya di Daun Timur, pantai laok sungai di Daun Laut, dan pantai beto elong (batu hidung) di Gunung Laut,"katanya.
Paling ramai dikunjungi warga desa Daun, dan warga sekitarnya yang diperkirakan sampai 2.000 orang adalah Beto Elong di Gunung Laok.
Zainuddin sebagai Kasi Kesra Kecamatan Sangkapura, mengatakan tradisi pergi ke pantai di desa Daun sangat layak ditiru oleh daerah lain di Pulau Bawean. "Nuansa kekeluargaan serta silaturrahim antar sesama warga sangat kental sekali,"paparnya.
"Menyaksikan secara langsung acara ke pantai, ternyata sangat mengasyikkan dan penuh gembira bersama seluruh warga,"terangnya. (bst)