Media Bawean, 31 Maret 2012
Oleh : Sumiyati (Penulis Mingguan Media Bawean)
Apakah kita termasuk orang yang takut gagal?
Ya, hampir semua orang merasa takut jika menghadapi kegagalan, takut gagal saat mencoba usaha, takut gagal saat mengikuti ujian test masuk sekolah bahkan takut gagal dalam menjalani hidupnya. Sebenarnya perasaan takut yang ada pada diri seseorang hanya akan menghambat kesuksesan yang telah menunggu mereka.
Mungkin sebagian besar dari kita pernah mengalami kegagalan dalam mencoba sebuah peluang usaha misalnya. Kegagalan pun pernah dialami oleh para pengusaha sukses, bahkan tak jarang ada pengusaha yang pernah gagal sampai berkali-kali. Namun, hebatnya banyak dari mereka tetap bisa sukses dengan adanya kegagalan yang pernah menimpa usaha mereka. Kuncinya hanya*satu yaitu berani mencoba dan terus memperbaiki penyebab kegagalan yang pernah mereka alami.
Selalu berpikiran positif tentang kegagalan. Hadapi kegagalan dengan pikiran yang positif, jangan pernah menyalahkan orang lain atas kegagalan yang dialami. Agar kita dapat melaluinya dengan solusi yang tepat pula, tanpa tanpa adanya penyesalan panjang yang akan menghambat kesuksesan di depan kita.
Jadikan kegagalan sebagai pembelajaran bagi kita. Adanya kegagalan memberikan kesempatan bagi kita untuk belajar, untuk itu jangan pernah hindari kegagalan. Karena secara tidak langsung akan mencari tahu penyebab kegagalan tersebut dan berusaha mencari solusi serta menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan kegagalan tersebut terulang lagi sehingga mengetahui jalan mana yang salah dan cara apa yang benar.
Kegagalan bukan akhir dari segalanya, karena kegagalan hanya bersifat sementara. Satu kali, dua kali, bahkan sepuluh kali gagal bukan merupakan akhir dari hidup. Kegagalan hanya bersifat sementara dan dapat selesai jika mau mengubahnya. Anggap kegagalan ibarat orang yang jatuh dari sepeda, orang tersebut tidak akan merasakan sakit yang lama jika dia segera bangkit dan mencari obat luka, begitu juga dengan kegagalan. Seseorang tidak akan terlalu lama merasakan gagal jika orang tersebut segera bangkit dan mencari jalan keluarnya.
Berusaha bangkit dengan motivasi baru. Jangan terlena dengan penyesalan, segeralah bangkit dari kagagalan. Kumpulkan kembali motiasi diri, dan yakinlah diri bahwa jika ada kegagalan pasti akan ada keberhasilan di depan sana. Keputusannya ada di tangan kita, apakah akan terus berjalan menjemput keberhasilan itu atau hanya akan berdiam terus meratapi kegagalan yang ada. Sebenarnya orang yang gagal adalah orang yang tidak mau berusaha keluar dari lubang kegagalan.
Kegagalan bukan hal yang perlu ditakuti, karena orang yang takut gagal adalah orang yang jauh dari kesuksesannya. Teruslah bangkit untuk mencoba dan belajar dari kegag`lan yang kita alami, jangan pernah menyerah oleh keadaan yang hanya sementara. Benar kata orang bijak, bahwa kegagalan hanyalah sukses yang tertunda.
Selalu terapkan:
-KITA GAGAL KARENA KITA AKAN MENANG.
Kita hanya tak akan pernah melakukan kesalahan katika kita memang tidak melakukan apa-apa.
Kita meratapi kenyataan bahwa Allah tidak mengirimkan sinyal-sinyal untuk meluruskan jalan kita sehingga akahirnya kita melakukan kesalahan yang fatal dan membuat kita gagal. Mengapa harus menyalahkan Allah? Padahal sebenarnya Allah selalu berkomunikasi dengan kita dan salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan Allah adalah melalui kegagalan kita.
Tahukah kita, kegagalan merupakan umpan balik tentang bagaimana kita melakukan sesuatu. Orang sukses telah melakukan banyak melakukan banyak kegagalan dibandingkan pecundang. Inilah yang menjadikan mereka sukses. Mereka memperoleh banyak umpan balik sementara mereka terus mencoba banyak kemungkinan. Satu-satunya masalah bagi para pecundang adalah mereka menganggap kegagalan sebagai peristiwa yang dahsyat dan tidak mengetahui sisi positif kesalahan mereka.
Kita sebenarnya akan lebih banyak belajar ketika kita melakukan kegagalan dibandingkan melakukan banyak hal yang benar. Pada saat kita gagal, kita akan merenung, menganalisa, menata kembali dan merencanakan strategi baru. Ketika kita berhasil, kita hanya merayakannya, dan belajar sedikit sekali! Inilah salah satu alasan kita harus bahagia walau telah gagal.
Kisah Thomas Alfa Edison sudah melegenda. si penemu bola lampu itu berkali-kali gagal. Dengan sikap yang sehat dalam menyambut berbagai kegagalan, akhirnya Edison memberi sumbangan kepada dunia, sumbangan yang tidak tertandingi oleh siapapun sepanjang sejarah.
-KITA GAGAL. TAPI, BUKANKAH DARI KEGAGALAN KITA BELAJAR?
Sebaik apapun yang kita lakukan, ada kemungkinan kita akan gagal. Tapi, bukan berarti dengan itu kita akan berhenti untuk bertindak. Kalau kegagalan menghampiri, sadarilah bahwa kegagalan bukanlah akhir dari usaha kita. Nikmati proses pencapaian, bukan hasil akhir pencapaiannya! Karena sesungguhnya pembelajaran yang paling baik adalah proses yang kita lakukan hasil akhir hanya merupakan efek yang kita dapatkan.
Kegagalan bisa terjadi ketika kita tidak punya prasarana yang di perlukan untuk menggapai sasaran kita. Mungkin karena kita kurang hati-hati menentukan sikap dan bertindak. Mungkin karena kita memilih tujuan yang salah. Tapi, itu bukan alasan untuk menyebut diri kita kalah. Kalau gagal, cepat bangkit dan belajarlah menerimanya. Berbahagia kan tidak harus ketika kita menerima kemenangan, mengapa kita tidak mencoba bahagia ketika kita gagal?.
Begitu banyak orang kehilangan kesempatan emas karena mereka berhenti melangkah setelah mendapatkan kegagalan, ada juga y`ng melewatkan kesempatan karena takut gagal. Mereka adalah orang-orang yang tidak akan pernah mampu memanfaatkan potensi luar biasa yang di berikan Allah pada manusia. Tahukah kita, sebenarnya manusia yang memiliki potensi yang jauh lebih besar di bandingkan apa yang dia bayangkan. Bahkan ada yang mengatakan manusia hanya memanfaatkan potensi 1% saja. Setiap manusia mampu mencari cara terbaik dalam mengantisipasi kegagalannya dan ketika itu terjadii maka artinya mereka sudah memanfaatkan potensi yang lainnya. Jadi kita punya 99% potensi yang bisa kita gunakan untuk meraih harapan.*
Thank you
*’AYO SEMANGAT’ adalah tulisan sumiyati yang terakhir di bulan Maret. Karena sebulan April, Sumiyati ingin break dulu di Media Bawean untuk fokus pada Ujian Nasional dan Insya Allah akan muncul lagi di bulan Mei.