Media Bawean, 3 Maret 2012
Keseriusan pemerintah daerah dalam pengembangan pariwisata di Pulau Bawean masih tanda tanya yang sampai saat ini belum ada jawaban. Keinginan pemerintah provinsi Jawa Timur serta pemerintah kabupaten Gresik menjadikan Pulau Bawean sebagai ikon pariwisata di Jawa Timur belum terbukti riil, pembenahan serta pembagunan sarana dan prasana pendukung sampai sekarang belum tersentuh. Lalu kapan akan diwujudkan?
Mukjizat sebagai Kepala Desa Kumalasa ditemui Media Bawean (3/3/2012), mengatakan pesona keindahan obyek wisata di Tajung Ga'ang, desa Kumalasa diakui oleh banyak pengunjungnya. "Tapi kondisi infrastruktur jalan menuju obyek wisata belum tersentuh pembangunan,"katanya.
"Pengunjung mendatangi obyek wisata Tanjung Ga'ang atas ketertarikan keindahan alam sekitarnya termasuk pemandangan lautnya. Mereka tertarik berkunjung tanpa merasa lelah berjalan kaki menyusuri jalan setapak sepanjang 2 Km."paparnya.
Menurut Kades Kumalasa tidak ada istilah warga menolak pariwisata, dengan catatan wisatawan yang berkunjung menunjukkan kesantunan. "Pengembangan pariwisata tentunya membawa berkah kepada warga sekitar untuk memajukan perekonomian," ujarnya.
Jelasnya menurut Mukjizat, sampai sekarang belum ada tanda-tanda keseriusan pemerintah daerah untuk menggarap obyek wisata Tajung Ga'ang. "Obyek wisata kondisinya masih perawan nan alami, serta jalan setapak menuju lokasi belum terbangun,"jelasnya.
"Persoalan kemarin ada penambangan batu marmer menuju lokasi, tapi sekarang sudah dihentikan demi tak mengurangi keindahan obyek wisata Tajung Ga'ang,"terangnya.
"Obyek wisata Tajung Ga'ang paling cocok dikembangkan sebagai obyek wisata bahari di Pulau Bawean,"pungkas Mukjizat dengan nada serius.