Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Jalan di Pulau Bawean Unik,
Selesai Dikerjakan, Rusak Kembali

Jalan di Pulau Bawean Unik,
Selesai Dikerjakan, Rusak Kembali

Posted by Media Bawean on Senin, 12 Maret 2012

Media Bawean, 12 Maret 2012

Lomba Menulis Berita & Opini Tahun 2012
Kategori Pelajar

Nama: Abdi Robi Irhami
Tempat, dan tanggal lahir: 08 Oktober 1994
Asal Sekolah: SMA N 1 Sangkapura.
Alamat Sekolah : Jl. Wiyatamandala No. 10, Timur Rujing, Sungai Rujing, Sangkapura.
Alamat: Kebun Laut, sawah mulya, sangkapura.
Kelas: Xll- IPA2


Jalan adalah salah satu akses utama bagi suatu wilayah untuk dapat berinteraksi dengan wilayah lain, satu kota dengan kota lain, atau satu desa dengan desa lain. Terlebih lagi bagi suatu wilayah yang sarana transportasnyai adalah transportasi darat,maka jalan mempunyai peranan penting untuk melancarkan sarana transportasi tersebut. Bayangkan jika jalan yang sejatinya berfungsi untuk membantu kelancaran arus transportasi mengalami kendala, maka secara otomatis akan berdampak negatif pada hal-hal yang lain, misalnya faktor ekonomi, faktor pendidikan dll.

Dampak negatif dari tidak lancarnya sarana transportasi karena akibat rusaknya jalan yang digunakan pada bidang ekonomi sangat jelas, hal ini bisa kita lihat sehari - hari, masyarakat kita yang umumnya nelayan dan petani menggantungkan hasil nelayan dan pertanian mereka untuk di jual di pasar tradisional yang untuk mencapainya mengunakan angkutan umum. Jika biasanya mereka menjual hasil tangkapan dan panen mereka pada pagi hari karena mereka mengalami keterlambatan yang diakibatkan rusaknya jalan, dan akan menjualnya agak lebih siang, hal ini yang menyebabkan mereka mengalami kerugian.

Dan dampak negatif bagi sektor pendidinkan yaitu terganggunya proses belajar mengajar yang akan berdampak buruk bagi siswa dan guru, kita tahu bahwa pada umumnya siswa-siswi dan para guru yang ada rata - rata menggunakan sepeda motor untuk dapat mencapai sekolah mereka. Namun jika jalan yang mereka lalui rusak akibat pola pengerjaan yang asal - asalan maka resiko yang kita dapat adalah terganggunya semua sektor yang ada.

Dan oleh karena itu perlunya penanganan pola pengerjaan jalan yang baik agar terciptanya keharmonisan antara satu sektor dengan sektor yang lain, dan disini saya akan menyebutkan bebera ruas jalan yang menurut saya pola pengerjaannya kurang baik atau terkesan asal - asalan.

Seperti pengerjaan jalan raya di Sangkapura, tepatnya dari simpang tiga sungai topo sampai ke alun - alun Sangakapura, sebagian aspalnya sudah mengelupas dan jalan sudah berlubang. Padahal jalan tersebut baru selesai dibangun sekitar 2 bulan yang lalu. Kondisi ini tentu sangat menganggu pengguna jalan. Dan membuat sejumlah orang bertanya - tanya.

Mungkin masyarakat yang kurang mengerti tentang pembuatan jalan ini pastinya bertanya dan mengkritik. Mengapa baru 2 bulan jalannya suda berlubang lagi? Apakah aspalnya yang murah atau mungkin pekerjanya yang malas? Atau mungkin juga orang yang memegang proyek ini yang terlalu mengambil keuntungan? Siapakah yang memegang proyek ini? Mungkin hanya itulah pertanyaan dari masyarakat.

Tentu jarang ada masyarakat yang tau, karena masyarakat hanya bisa mengkritik antar teman dan hanya mulut ke mulut saja. Tentunya kritikan itu tidak akan sampai kepada pemerintah.

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean