Media Bawean, 3 Maret 2012
Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bulan April tahun ini secara tidak langsung membuat management pelayaran kapal penumpang Express Bahari. Penumpang kapal jurusan Gresik-Bawean bereaksi beragam ketika manajemen PT Pelayaran Sakti Inti Makmur (PSIM) akan menaikkan harga karcis.
Kenaikan ini cukup beralasan karena harga spare part dan lainnya naik pada bulan Januari kemarin akibat pemerintah telah mewacanakan kenaikan BBM.
Terkait dampak penaikan tarif pelayaran penumpang Express Bahari terhadap penumpang yang memakai jasanya, Reven Syahputra Kepala Cabang PT Pelayaran Sakti Inti Makmur memilih berhati-hati. Dalam keterangannya kepada Radar Gresik Reven mengatakan soal tarif, pihaknya sangat hati-hati.
“Sebab, jika gegabah naikkan tarif, justru akan menjadi bumerang. Perlu melihat semua sisi untuk menentukannya. Sementara belum ada arah ke sana,” kata Reven.
Sedangkan Nanang Affandi, Kasie Kepelabuhanan Administrator Pelabuhan Gresik menjelaskan, pihaknya masih menunggu kepastian dari pemerintah pusat melalui Pertamina. Kenaikan BBM tidak serta merta menaikkan tarif. Ada pertimbangan sen- diri untuk menaikkannya, salah satunya melihat kondisi pasar. “Ada mekanismenya Mas kalo mau naik harga tiketnya” ujar Nanang.
Ditambahkan, perencanaan kenaikan tiket kapal penumpang ini harus dirundingkan dulu. Sejumlah pihak seperti Dishub, Adpel dan operator pelayanan kapal penumpang serta masyarakat berunding dulu, setelah itu ditetapkan kenaikan tarifnya.
Apabila tidak mencukupi, maka operator pelayanan yaitu Express Bahari dapat mengajukan kenaikan tiket. “Kalo masyarakat keberatan, ya tidak naik” tandas Nanang.
Kenaikan tiket penumpang kapal Express Bahari beragam. Bagi penumpang kapal executive seperti yang dituturkan Djaiman pegawai PNS Pendidikan Gresik menilai wajar karena untuk biaya operasional kapal. “Tidak apa tiket naik, wong fasilitas kapal bagus dan tepat waktu kok Mas” ujarnya.
Lain lagi dengan Yana penumpang Ekonomi Express Bahari dirasa memberatkan. “Setiap Minggu pasti saya ke Surabaya untuk kulakan, nanti habis untung saya di ongkos”kata Yana. (san)