Media Bawean, 12 Maret 2012
Oleh Abdul Basit (Mantan PC. IPNU Bawean)
Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Cabang Bawean telah memiliki program permanen dan berkelanjutan setiap tiga tahun sekali dalam bentuk Pekan Olah raga dan Seni Ma’arif (PORSEMA). Apa keuntungan dan kerugiannya?
Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Cabang Bawean telah memiliki program permanen dan berkelanjutan setiap tiga tahun sekali dalam bentuk Pekan Olah raga dan Seni Ma’arif (PORSEMA). Apa keuntungan dan kerugiannya?
PORSEMA setiap penyelenggaraannya selalu dilaksanakan di Sangkapura, tidak pernah melaksanakan ditempat lain di Pulau Bawean. Secara nilai ekonomis lebih menguntungkan kepada orang kota, dan kecenderungannya membangkrutkan kepada orang desa.
PORSEMA dalam melaksanakan pertandingan atau perlombaan telah menetapkan sang juara, mulai juara 1, 2 dan 3. Lalu adakah diantara atlet atau peserta berprestasi telah dibina atau diorbit sehingga menuai prestasi sampai tingkat kabupaten, propinsi ataupun nasioanal ? Atau sekedar mengadakan even, setelah atlet dan peserta berprestasi lalu dibinasakan.
PORSEMA memberikan penghargaan kepada pemenang, dengan memberikan piagam penghargaan dan tropy (piala). Lalu adakah penghargaan lebih menarik dan menghargai prestasi peserta dengan memberikan hadiah tabanas ataupun bentuk lainnya?
PORSEMA telah menggalang dana dari sekolah dibawa naungan LP. Cabang Ma'arif, serta melalui sponsor ataupun para dermawan di dalam ataupun diluar Pulau Bawean. Haruskah dana yang dikumpulkan hanya sebatas untuk pesta eforia atau sekedar menyelenggarakan hiburan untuk rakyat. Apa tidak selayaknya dana yang terkumpul sebagian diperuntukkan untuk membiayai sekolah siswa miskin di Pulau Bawean.
Selama ini tidak pernah mendengar LP. Ma'arif Cabang Bawean memberikan bea siswa kepada siswa miskin di Pulau Bawean.
Apalah artinya pesta pora dalam waktu sangat singkat saja, setelahnya panitia akan membuat totalan keuangan untung atau rugi dalam melaksanakan PORSEMA.
Gambar diatas adalah Asyhari dari MDU Wa'yul Ittihad Kuduk-kuduk desa Patarselamat Sangkapura tercatat sebagai pelari tercepat pada lomba lari marathon 5.000 meter PORSEMA X 2009, dengan waktu tempuh 28 menit 22 detik. Lalu dimanakah Asyahri sekarang?