Media Bawean, 16 April 2012
Setelah sekian lama pembangunan dermaga baru yang letaknya di desa Sungaiteluk, Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, selesai dibangun, kemudian direnovasi kembali, akhirnya sekarang akan segera diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Gresik.
Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, didampingi Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik, hari senin (16/4/2012) melakukan kunjungan kerja dalam rangka melihat kondisi bangunan di dermaga baru Pulau Bawean.
Luhur Prihadi sebagai Kepala Seksi ASDP Perhubungan Jawa Timur ditemui Media Bawean mengatakan dermaga baru Pulau Bawean akan diserahterimakan kepada Pemerintah Kabupaten Gresik.
"Setelah diserahterimakan, Pemkab Gresik bisa memanfaatkan atau mengoperasionalkan dermaga penyeberangan di Pulau Bawean. Sedangkan pemilik aset tetap milik Departemen Perhubungan RI,"katanya.
Menurut Luhur Prihadi, dermaga penyeberangan Pulau Bawean bisa dipergunakan untuk penyeberangan kemana saja, sesuai permintaan bisa dilayani termasuk tujuan Lamongan, Gresik, ataupun luar Pulau Jawa.
"Perbedaan dermaga dua di Pulau Bawean, yaitu dermaga baru dibawah naungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, sedangkan dermaga lama dibawa naungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut,"jelasnya.
"Sangat banyak perusahaan yang bisa melayani untuk alat transportasi penyeberangan, seperti PT. Dharma Lautan Utama (DLU), PT Jembatan Madura (JM), dan lain-lain. Tergantung kepada pihak perusahaan yang siap melayani penyeberangan dari Pulau Bawean,"terangnya.
Apakah kapal PELNI bisa beroperasi? "Untuk kapal PELNI tidak bisa,"jawab Luhur Prihadi.
Sementara Agus Juhari dari Kabid Laut Dinas Perhubungan Gresik menyatakan pembangunan dermaga penyeberangan Pulau Bawean tentunya sangat menguntungkan untuk pengembangan kedepan.
"Tidak ada istilah mubazir, karena pembangunan segera dioperasikan,"pungkasnya. (bst)
"Setelah diserahterimakan, Pemkab Gresik bisa memanfaatkan atau mengoperasionalkan dermaga penyeberangan di Pulau Bawean. Sedangkan pemilik aset tetap milik Departemen Perhubungan RI,"katanya.
Menurut Luhur Prihadi, dermaga penyeberangan Pulau Bawean bisa dipergunakan untuk penyeberangan kemana saja, sesuai permintaan bisa dilayani termasuk tujuan Lamongan, Gresik, ataupun luar Pulau Jawa.
"Perbedaan dermaga dua di Pulau Bawean, yaitu dermaga baru dibawah naungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, sedangkan dermaga lama dibawa naungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut,"jelasnya.
"Sangat banyak perusahaan yang bisa melayani untuk alat transportasi penyeberangan, seperti PT. Dharma Lautan Utama (DLU), PT Jembatan Madura (JM), dan lain-lain. Tergantung kepada pihak perusahaan yang siap melayani penyeberangan dari Pulau Bawean,"terangnya.
Apakah kapal PELNI bisa beroperasi? "Untuk kapal PELNI tidak bisa,"jawab Luhur Prihadi.
Sementara Agus Juhari dari Kabid Laut Dinas Perhubungan Gresik menyatakan pembangunan dermaga penyeberangan Pulau Bawean tentunya sangat menguntungkan untuk pengembangan kedepan.
"Tidak ada istilah mubazir, karena pembangunan segera dioperasikan,"pungkasnya. (bst)
