Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Janji Mengganti, Tunggu Aset Terjual

Janji Mengganti, Tunggu Aset Terjual

Posted by Media Bawean on Jumat, 27 April 2012

Media Bawean, 27 April 2012

Kasus Tabungan Macet Miliaran Rupiah di Pulau Bawean (2)
Sumber : Jawa Pos


Nama Nahwan disebut-sebut sebagai sosok penting di balik kisruh Koperasi Masyarakat Bumiputera (Kopmas Mitra) di Bawean.

Kasus duit simpanan yang macet hingga mencapai miliaran rupiah di Kopmas Mitra terbilang timbul tenggelam. Sebetulnya, tensi ratusan warga yg menjadi nasabah Kopmas Mitra mulai kendur dengan terbentuknya sebuah tim bernama tim sembilan. Sebab, tim itulah yang mendapat mandat dan diharapkan bisa mengembalikan duit tersebut. Ditunjuk sebagai ketua tim adalah Syariful Mizan.

Sayangnya, hingga sekarang kinerja tim tidak juga membuatkan hasil signifikan seperti impian warga. Karena itu, unjuk rasa besar-besaran pun meletus. Aksi turun ke jalan dianggap sebagai solusi agar kasus tersebut mendapat perhatian serius dari pihak-pihak berkepentingan.

Mizan mengelak disebut-sebut ikut menikmati aliran duit tersebut. Dia menegaskan bahwa dirinya bukan merupakan nasabah Kopmas Mitra. Dia terlihat menangani kasus itu karena ditungjuk sebagai ketua tim. "Tim tersebut merupakan hasil musyawarah termasuk dengan wakil nasabah." ujarnya.

"Saya ikut masuk tim sembilan ini karena Nahwan itu ada urusan utang-piutang di toko saya" lanjutnya.

Dia menegaskan, selama ini pihaknya tidak tinggal diam agar kasus tersebut terselesaikan. Dia mengklaim terus berupaya menjalankan tugas tim sembilan untuk mengembalikan dana masyarakat itu. "Sekali lagi, saya bukan nasabah. Tetapi, memang saya memiliki polis di Bumiputera" ungkapnya.

Mizan menegaskan, sepengetahuannya Nahwan yang menjadi pengurus koperasi itu dulu memang karyawan Bumiputera. Sekarang sudah pensiun dan tinggal di kawasan Manyar, Gresik. Meski demikian, sebagai bagian dari upaya menjalankan kerja tim, pihaknya sudah berusaha "mengamankan" aset-aset milik Nahwan di Bawean. Di antaranya, bangunan, tanah dan pohon jati.

Nah, uang hasil penjualan tersebut diharapkan bisa digunakan untuk mengganti uang tabungan nasabah. "Sudah saya tawarkan ke beberapa pengusaha atau investor. Tapi, kalau beum laku, terus bagaimana?!" ujarnya.

Kalau kemudianhal itu memunculkan rumor tidak sedap terhadap dirinya, Mizan menjawab diplomatis. "Mungkin karena mereka tidak tahu yang sebenarnya" lanjut Mizan.

Jawa Pos berupaya mengonfirmasi kebenaran hal tersebut kepada Nahwan yang disebut-sebut duduk di jabatan tertinggi Kopmas Mitra. Melalui sambungan telepon, Nahwan menjelaskan bahwa uang yang macet tersebut bisa dikembalikan. Syaratnya, investasi milik koperasi dalam bentuk pohon jati, bangunan, dan aset tanah harus dijual satu per satu. Hingga kini, dirinya juga masih berupaya memproses agar aset yang bernilai lebih dari Rp 2 miliar tersebut laku terjual. "Saya tetap berkomitmen" tegasnya.

Karena itu, Nahwan tidak mau disebut lari dari tanggung jawab. Bahkan, dia siap dikonfrontasi langsung dengan para korban. Termasuk dengan tim advokasi. Dia juga siap jika kasus itu dibawa ke ranah hukum. Sebab, faktanya hinga kini dia juga masih intensif berupaya melunasi dana macet tersebut. "Intinya, saya pasrah dan siap. Yang pasti, bila diperlukan mediasi, saya sudah berkomitmen untuk tidak menghindar" tegasnys.

Keputusan investasi, menurut dia, diputuskan bersama antara pengurus dan anggota. "Jadi, kalau macet seperti ini, ya resiko. Bahkan dana pribadi saya juga macet" ujarnya.

Sementara itu, Pengarah Tim Advokasi Dr Jazuni khawatir ada upaya untuk melempar kasus ini ke Nahwan hanya sebatas untuk meredam gejolak. Apalagi, ada penegasarn bahwa koperasi masih memiliki aset dengan nilai agunan miliaran rupiah. "Tidak ada koperasi yang didirikan atau dijalankan oleh hanya satu orang" ujarnya. (Zul/c5/bud/bersambung)

Jawa Pos, 25 April 2012
Kiriman : Ajib Ghufron

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean