Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Turnamen Bola Voli di Bawean
Tontonan Rakyat Haus Hiburan

Turnamen Bola Voli di Bawean
Tontonan Rakyat Haus Hiburan

Posted by Media Bawean on Jumat, 13 April 2012

Media Bawean, 13 April 2012

Lomba Menulis Berita & Opini Tahun 2012
Kategori Umum

Nama : Iswanto
Alamat: Kebunlaut Sawahmulya.


Bola voli merupakan bagian dari cabang olah raga, yang bermanfaat bagi kesehatan mausia, bila dilaksanakan sesuai dengan aturan. Pertandingan Bola voli bukanlah sesuatu hal yang langkah bagi masyarakat Pulau Bawean. Tapi merupakan kebutuhan atau pesta yang sangat bergengsi, dengan kata lain tiada hari tampa pertandingan Bola voli. Itulah yang terjadi di Pulau Bawean.

Pertandingan bola voli yang sekarang ini sangat jauh dengan pertandingan pada era tahun sembilan puluhan. Dimana pada era tersebut tujuan dari turnamen bola voli untuk menggali dan mengembangkan bakat yang dimiliki oleh putra Bawean itu sendiri. Sehingga pada saat turnamen berlangsung, peserta turnamen bola voli baik itu yang di Sangkapura maupun di Tambak adalah murni putra dan putri Bawean dengan memiliki semangat yang tinggi untuk mengembangkan bakat yang dimilikinya. 

Harapanpun sirna ditengah jalan hanya karena obsesi. untuk mencari ketenaran kampungnya yang bersifat semu dan palsu. Sehingga rasa percaya diri yang tinggi untuk tampil diajang turnamen hilang, karena hanya dijadikan sebagai pelengkap saja. Yang tampil diajang pesta tersebut orang orang dari luar Pulau Bawean. Sedangkan putra asli Bawean hanya sebagai penonton.yang hanya menjadi parasit nebeng nama saja, sehingga menangnya menang palsu, lagi-lagi palsu !

Lebih menyedihkan sekali bila pemain bon asli orang Bawean sendiri, hanya dihargai Rp. 50,000. Sebaliknya pemain dari luar Pulau Bawean memasang tarif hingga Rp.1 juta untuk satu kali main. Belum lagi biaya penyambutan yang sangat spesial, ibaratnya seorang pahlawan atau raja. Sampai orang kampumg diwajibkan untuk menyumbang dan memenuhi kebutuhan hidupnya selama turnamen berlangsung. Terkadang uang kas di kampung habis untuk membayar pemain bon. Hanya untuk mencari kemenangan palsu. 

Lebih ironisnya, dari pihak penyelenggarah turnamen membuat aturan bila tidak mendatangkan pemain bon, kalau menang hadiahnya dikurangi. Menurut penulis, seharusnya kita hindari bukan dibudayakan, kemana arah dari tujuan pertandingan bola voli di Pulau Bawean? Apa hanya untuk mencari keuntungan material saja? Astaghfirullah?, hal seperti ini seharusnya diberi sangsi oleh Pengurus KONI ! jangan dijadikan budaya dong….? Ingat kode etik dan AD /ART dari KONI.

Akankah putra dan putri Pulau Bawean hanya sebagai penonton? Padahal putra dan  putri Pulau Bawean memiliki peluang potensi untuk membawa nama baik Pulau bawean. Kita sudah membuktikan bersama, dimana club putra asal Pulau Bawean telah berhasil sebagai juara satu turnamen bola voli se-kabupaten Gresik. Kemenangan merupakan bukti kalau masyarakat Pulau Bawean pasti bisa. Mengapa harus ngebon dari*daratan Pulau Jawa sampai Madura?

Kepada KONI sejauh mana peran pengurus dalam meningkatkan dan menggali potensi pemain asal Pulau Bawean, sebagai organisasi yang bertanggung jawab terhadap kemajuan olah raga di Pulau Bawean. Sertamemberikan kewenangan terhadap penyelenggaraan turnamen bola voli di Pulau Bawean.

Pelaksanaan turnamen bola voli di Pulau Bawean menurut penulis sangat tidak wajar perlu adanya revisi dari masyarakat Pulau Bawean secara umum, khususnya Pengurus KONI selaku badan organisasi yang berwenang untuk memberikan izin dalam penyelenggaraan turnamen bola voli.

Turnamen bola voli di Pulau Bawean selama ini, ibaratnya orang minum pil terlalu over dosis karena dalam satu kecamatan pelaksanaan turnamen tumpang tindih antara kampung yang satu dengan yang lain. Artinya, belum selesai kampung yang satu menyelenggarakan turnamen di kampung atau daerah lain sudah menyelenggarakannya juga, padahal peserta turnamrn ya… club bola voli itu itu saja. Ketika waktunya bersamaan, menjadikan bingung kepada pengurus club dan pemain. Hasilnya tidak maksimal, kesehatan pemain berkurang terlalu terforsil, serta istirahat kurang berdampak kondisi tubuh lemah.

Tinjauan biaya, tentunya membuat pemborosan bagi penonton, apalagi terhadap anak yang masih duduk dibangku sekolah.

Dampak pelaksanaan bola voli terlalu over dosis sangat dirasakan oleh masyarakat Pulau Bawean, khususnya lembaga pendidikan dikarenakan seringnya siswa menonton turnamen bola voli. Sehingga kurang tidur dan konsentrasi menerima pelajaran di sekolah menjadi berkurang dikarenakan ngantuk dan capek. Apalagi siswa SD sampai SLTA dilibatkan didalam kepanitiaan. Disamping itu, lebih parah lagi banyaknya masjid dan surau / langgar yang kosong jama’ahnya, absen kepengajian alasan lebih asyik menonton bola voli. 

Harapannya kepada pihak penyelenggara dan Pengurus KONI, buatlah program yang lebih baik dalam melaksanakan turnamen bola voli di Pulau Bawean, jangan sampai over dosis sehingga mengorbankan pendidikan dan budaya, serta agama.

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean