Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Berkunjung Ke Pulau Gili, Ongkos Murah, Lebih Cepat

Berkunjung Ke Pulau Gili, Ongkos Murah, Lebih Cepat

Posted by Media Bawean on Minggu, 13 Mei 2012

Media Bawean, 13 Mei 2012 


Pulau Gili secara administratif masuk desa Sidogedungbatu, kecamatan Sangkapura, kabupaten Gresik, yang berjarak sekitar 85 mil laut sebelah utara Pelabuhan Gresik. Sekitar 12 mil laut sebelah timur Pulau Bawean.

Angkutan laut yang menghubungkan antara Pulau Gili dengan Pulau Bawean, terlayani dari pantai Labuhan, dekat Pamona Sidogedungbatu. Butuh waktu selama 30 menit untuk pelayaran dengan naik Kelotok (perahu nelayan).

Setiap hari ada 2 kelotok yang melayani angkutan Pulau Gili tujuan Pulau Bawean. Berangkat jam 06.00 WIB dari Pulau Gili, sedangkan dari Pulau Bawean sekitar jam 09.00 WIB. sampai dengan jam 10.00 WIB. (setelah penumpang datang dari pasar).

Biaya perongkosan untuk perorang dikenakan biaya Rp.5.000, sedangkan carter khusus diluar jam trayek angkutan sebesar Rp.50.000 untuk 3 orang penumpang. Bila jumlah penumpang melebihi 3 orang, perongkosan diatur sesuai kesepakatan dengan pemilik angkutan laut.

Selama dalam perjalanan diatas kelotok, bisa menikmati keindahan pemandangan laut, termasuk melihat panorama terumbu karang di bawah laut. Dengan kondisi tenang, pelayaran ditempuh selama 30 menit dari pantai Labuhan sampai di Pulau Gili.

Masturi sebagai pemiliki angkutan laut yang menghubungkan Pulau Gili dengan Pulau Bawean, ditemui Media Bawean (sabtu, 12/5/2012) mengatakan kondisi jumlah penumpang setiap hari disesuaikan hasil tangkapan ikan warga Pulau Gili. "Jika hasil tangkapan banyak, secara otomatis jumlah penumpang akan banyak. Sebaliknya, ketika hasil tangkapan ikan berkurang, dampaknya penumpang akan sepi,"katanya.

"Untuk melayani pengangkutan, dibentuk organisasi namanya Rakyat Banting Tulang (RBT). Setiap anggota memakai seragam, serta nama angkutannya juga Rakyat Banting Tulang,"paparnya.

Jamal (33 th.) suami perawat kesehatan yang bertugas di Pulau Gili, menyatakan selalu berkunjung untuk menjemput ataupun menjeguk isterinya yang bertugas di Pulau Gili. "Awalnya merasa takut bila ada gelombang tinggi, tapi setelah dinikmati dan melihat kaum ibu sebagai penumpang sepertinya biasa tanpa ketakutan akhirnya biasa juga,"paparnya.

"Sebagai pelayan kesehatan di Pulau Gili, isteriku yang bernama Ayu Istiqomah telah menetap untuk melayani kesehatan masyarakat. Pulang ke Pulau Bawean, bila ada acara rapat ke Sangkapura,"ujarnya. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean