Media Bawean, 4 Maret 2012
Tim pembebasan lahan lapangan terbang Pulau Bawean, segara membayar ganti rugi rumah milik warga yang masuk dalam area pembangunan lapangan pesawat terbang.
Tursilowanto Hariyogi sebagai Kabag Pemerintahan Kabupaten Gresik, ditemui Media Bawean (kamis, 3/5/2012) mengatakan sudah menemui pemilik rumah sebanyak 24 orang di Labuhan Tanjungori, Tambak.
Menurutnya permohonan warga meminta ganti rugi tanah yang letaknya berdekatan dengan lokasi pembangunan lapangan terbang. "Keinginan warga sebanyak 24 kepala keluarga tentunya kita tampung sebagai bentuk usulan dalam menyelesaikan pembebasan lahan lapangan terbang di Pulau Bawean,"katanya.
"Dalam pergantian rumah sudah diatur sesuai peraturan, termasuk harga beli sudah ditetapkan standarnya. Termasuk nilai rumah, tanah dan tanaman akan dibeli disesuaikan harga ketetapan pemerintah,"paparnya.
"Setelah warga ditemui, ternyata responnya sangat bagus dan menerima dengan baik. Warga menyatakan bersedia berurusan asalkan dengan Tursilowanto Hariyogi, dengan pihak lainnya menyatakan tidakj bersedia,"ujarnya.
Lebih lanjut Kabag Pemerintahan Kabupaten Gresik, menjelaskan kita bisa diterima oleh masyarakat dikarenakan transparansi serta keterbukaan dalam melaksanakan tugas, serta keterpihakan kepada rakyat.
"Ganti rugi rumah milik warga adalah tahapan pembebasan lahan lapangan terbang yang terakhir, setelah lahan seluas 6,5 hektar terselesaikan dibebaskan maka secara otomatis tugas Pemerintah Kabupaten Gresik sudah selesai,"pungkasnya.
"Selanjutnya wewenang Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Pusat untuk menyelesaikan pembangunan lapter sampai selesai,"imbuhnya.
"Ganti rugi rumah milik warga adalah tahapan pembebasan lahan lapangan terbang yang terakhir, setelah lahan seluas 6,5 hektar terselesaikan dibebaskan maka secara otomatis tugas Pemerintah Kabupaten Gresik sudah selesai,"pungkasnya.
"Selanjutnya wewenang Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Pusat untuk menyelesaikan pembangunan lapter sampai selesai,"imbuhnya.
