Media Bawean, 3 Agustus 2012
Oleh : Abdul Basit (Pimpinan Redaksi Media Bawean)
Maraknya calo tiket kapal penumpang tujuan Pulau Bawean di Gresik, masih menjadi topik bahasan hangat warga Bawean sampai sekarang belum berakhir atau masih berkelanjutan.
Timbulnya percaloan tiket, bersumberkan sistem atau tata cara penjualan tiket kepada para calon penumpang kapal yang kurang tepat. Artinya lebih pinter calonya dibandingkan petugas dari perusahaan kapal ataupun aparat penegak hukum sebagai pihak berwajib untuk memberantas calo.
Munculnya calo disebabkan syahwat untuk memperoleh keuntungan lebih mudah atau gampang, segala cara dilakukan sehingga mendapatkan keuntungan yang besar, termasuk istilah jeruk makan jeruk. Berprofesi sebagai calo disebabkan banyak faktor, diantaranya sulitnya mencari lapangan pekerjaan yang tepat, sehingga butuh makan atau mencukupi kebutuhan rumah tangganya melalui dunia percaloan.
Sebaliknya, para penumpang kapal merasa membutuhkan tiket untuk segera pulang ke Pulau Bawean. Diantaranya, mendesak pulang dikarenakan cost pengeluaran selama berada di Gresik besar, ataupun waktu berkunjung ke Pulau Bawean terbatas, termasuk ingin segera berjumpa keluarga di Pulau Bawean. Berdasarkan keterpaksaan sehingga calon penumpang berani bayar mahal disebabkan tidak ada pilihan lain, terkecuali menggantungkan tiket kepada para calo.
Penumpang hanya bergigit jari ataupun merasa tersakiti hatinya ketika membeli tiket dengan harga mahal atau tinggi, diluar garis batas keikhlasan. Ketika penumpang menaiki kapal, lalu berangkat menuju Pulau Bawean, disaat itulah waktu emosi diletupkan sehingga banyak marah diatas kapal hingga sampai di rumahnya.
Banyak cara untuk memberantas calo tiket kapal di Gresik, diantaranya penegakan supremasi hukum dari aparat terkait di Gresik, terkesan sampai sekarang masih mandul ataupun memberikan peluang besar menjamurnya banyak calo. Calo merasa bebas dikarenakan tidak adanya tindakan serius untuk menggiring masuk penjara.
Perusahaan kapal sudah saatnya bermitra dengan pihak berwajib untuk bersama-sama membasmi habis calo sampai ke akar-akarnya. Dikarenakan nama baik perusahaan tercemari oleh maraknya calo, juga adanya isu bahwa tiket sudah habis terjual. Kenyataannya terkadang masih banyak kursi kosong dalam pelayaran Gresik - Bawean sehingga merugikan secara bisnis.
Silahkan ditangkap calo yang bergentayangan di Pelabuhan Gresik. Agar wabah calo tidak menyebar luas artinya kaderisasinya terputus.
Persoalan tiket tidak sesuai tanda pengenal, perlu ketegasan pihak terkait agar calon penumpang yang nama berbeda dengan tiket untuk dibatalkan pelayarannya, lalu disidik asal usul memperoleh tiket sehingga tidak sama.