Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Pemkab Gresik Minta Bantuan PT. DLU
Sedia Bantu Kapal Transit ke Bawean

Pemkab Gresik Minta Bantuan PT. DLU
Sedia Bantu Kapal Transit ke Bawean

Posted by Media Bawean on Rabu, 07 November 2012

Media Bawean, 7 November 2012 


Ratusan calon penumpang gagal berlayar disebabkan tidak memiliki tiket kapal untuk mengikuti pelayaran KM. Satya Kencana III milik PT. Dharma Lautan Utama (DLU) tujuan Surabaya - Kumai yang transit di Pulau Bawean, (selasa malam rabu, 6/11/2012).

Banyak calon penumpang yang tidak memiliki tiket tetap setia menunggu di Pelabuhan Gresik dengan harapan ada penambahan jumlah penumpang, tapi sampai kapal diberangkatkan ternyata tidak ada penambahan. 

Sedangkan jumlah penumpang yang terangkut pelayaran tadi malam (selasa malam rabu, 6/11/2012) sebanyak 506 orang.

Setelah ditinggal berlayar kapal menuju Pulau Bawean, banyak penumpang dengan membawa barang bawaannya kembali ke penginapan, termasuk tidur diemperan terminal Pelabuhan Gresik.

Musa sebagai aktivis LSM Gerak ditemui Media Bawean di Pelabuhan Gresik ketika menghantarkan saudaranya yang gagal berangkat sehubungan tidak memiliki tiket kapal mengaku sangat kecewa atas pelayanan transportasi Gresik - Bawean.

"Pemkab Gresik berkewajiban menyelesaikan persoalan transportasi Gresik - Bawean. Penderitaan rakyat sebagai pengguna jasa transportasi seharusnya diutamakan dicari penyelesaian secepatnya,"katanya dengan  nada geram.

"Ada kapal cepat dengan terjadwal sudah teratur ternyata dilarang beroperasi, sebaliknya ada kapal besar tapi banyak penumpang tidak memiliki tiket untuk ikut berlayar,"paparnya.

Hampir disepanjang jalan, terdengar umpatan dan makian dari calon penumpang kapal sehubungan tidak bisa berlayar ke Pulau Bawean.

PT. DLU Sedia Membantu Kapal Transit
Sofyan sebagai kepala cabang PT. DLU Gresik ditemui Media Bawean, mengatakan pihaknya hanya bisa menyediakan kapal transit di Pulau Bawean tujuan Surabaya - Kalimantan. 

"Alasannya, pemerintah hanya meminta bantuan saja, sedangkan perusahaan mampunya membantu dengan menyediakan kapal transit untuk mengangkut penumpang tujuan Gresik ataupun Pulau Bawean,"ujarnya.

Menurutnya, kapal transit tentunya menyesuaikan jadwal keberangkatan kapal, termasuk jumlah penumpang terbatas sehubungan jatah tersedia setelah dikurangi jumlah penumpang dari asal keberangkatan.

"PT. DLU akan membantu pelayaran Gresik - Bawean sampai kembali normal. Setelah normal tentunya tugas kita sudah selesai,"pungkasnya.

Apakah ada rencana untuk trayek reguler Gresik - Bawean? "Jawabannya ada dipimpinan PT. DLU bersama petinggi pemerintahan Gresik,"jawabnya singkat.

Kementrian Perhubungan Bantu Kapal Untuk Warga Bawean
Perlu diketahui, sesuai penyataan Wahid Wahyudi sebagai Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Jawa Timur bahwa alur transportasi orang dan barang ke Pulau Bawean sebentar lagi akan semakin lancar. Pasalnya pemerintah melalui Kementrian Perhubungan akan membantu satu kapal cepat untuk melayani rute dari dan ke Bawean.

Wahid Wahyudi   mengatakan, kapal penyeberangan cepat bantuan tersebut saat ini sedang dibuat di galangan PT Adiluhung milik PT Dharma Lautan Utama yang ada di Bangkalan.

Januari 2013 nanti pengerjaan kapal 750 gross register ton (GRT) yang dapat mengangkut 500-700 orang itu sudah rampung. ”Setelah selesai dibuat, kapal cepat yang tidak terkendala gelombang besar ini akan langsung dioperasionalkan," ujarnya.

Rute yang dilayani, pada tahap awal melayani Bawean – Paciran – Gresik – Ujung (Surabaya). Tapi jika demand di Paciran belum siap, maka rutenya hanya Bawean –Gresik – Ujung dengan operator kemungkinan besar PT ASDP. ”Dan kalau kapal cepat sudah beroperasi, kapal lama harus berhenti beroperasi,” tegas Wahid.

Pihaknya, kata Wahid, sudah berkoordinasi dengan Pemkab Gresik dan perwakilan masyarakat Bawean. Semuanya menyambut baik keberadaan kapal cepat untuk moda transportasi dari dan ke pulau Bawean. ”Terbaru pada Rabu (31/10/2012) sore tadi, saya menerima 10 perwakilan mahasiswa dari Bawean untuk membahas masalah itu,” imbuhnya.

Menurut Wahid, bantuan kapal cepat tersebut merupakan respon dari pemerintah pusat terhadap keluhan masyarakat Bawean, yang kerap terisolasi jika terjadi gelombang besar. Pasalnya kapal kecil yang melayani rute Gresik – Bawean tidak berani berlayar. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean