Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Bupati Minta Kapal EB Tanggung Jawab
Transportasi Gresik - Bawean Lumpuh

Bupati Minta Kapal EB Tanggung Jawab
Transportasi Gresik - Bawean Lumpuh

Posted by Media Bawean on Rabu, 09 Januari 2013

Media Bawean, 9 Januari 2013

Transportasi laut Gresik - Bawean pergi pulang (PP) hingga kemarin (8/1) masih lumpuh. Gelombang tinggi di perairan setempat membuat kapal Express Bahari (EB) tak berani berlayar. Maklum, kondisi kapal tidak memungkinkan. Ratusan calon penumpang pun dibuat kelimpungan. Sebab belum ada solusi untuk menanganinya.

Karena itu, Bupati Sambari Halim Radianto kembali me-warning pengelola kapal EB. Bahkan, jika tidak ada solusi, bupati berencana mengevaluasi ulang operasional operator kapal tersebut. Sebab, seharusnya pihak EB menjalankan klausul yang dibuat dalam perjanjian bersama dengan pemkab. "Ini menjadi keputusan bersama. Semua pihak sudah sepakat. Jadi, seharusnya EB bertanggungjawab,"ujar Sambari kemarin (8/1).

Menurut Sambari, sesuai dengan kesepakatan terakhir antara pemkab dan pengelola EB, seluruh pengelolaan layanan transportasi masal Gresik - Bawean ditangani sepenuhnya oleh operator kapal itu. Bahakan mantan Wabup periode 2000-2005 tersebut mengatakan, saat ini EB menjadi pemain tunggal dalam bisnis pelayaran masal Gresik - Bawean. "Karena itu, semua resiko harus mereka tanggung,"tegasnya.

Namun, kondisi di lapangan ternyata berkata lain. Hingga kemarin kapal pengganti belum jelas. Pihak EB juga tidak memberikan beberapa layanan tambahan terhadap penumpang atas penundaan tersebut. Padahal, ujar Sambari, MoU yang dibuat pemkab dan pengelola EB sudah menyebutkan poin itu. "Kalau tidak ada solusi, kami harus mengevaluasi lagi,"tuturnya.

Sejak sabtu lalu (5/1), layanan transportasi Gresik - Bawean PP mandek. Kapal EB tidak berlayar karena cuaca belum membaik. Ketinggian ombak mencapai 2-3 meter. Akibatnya, para calon penumpang di Pelabuhan Gresik dan Bawean tertahan. Berdasar pantauan media, penumpukan calon penumpang terus bertambah. Gara-gara tidak ada transportasi lain, mereka terpaksa tinggal di sejumlah penginapan sambil menunggu kepastian.

Diperoleh informasi, banyak penginapan di sekitar pelabuhan yang kini overload. Losmen di Jalan Harun Tohir, misalnya. "Semuanya penuh. Rekan-rekan kami terpaksa tidur di luar. Yang penting, bisa istirahat sambil menunggu kapal,"ucap Tarjo, warga Bawean.

Sementara itu, kemarin Dinas Perhubungan (Dishub) mulai mencari armada bantuan pengganti EB. Hanya, sejauh ini kelanjutannya belum jelas. "Kami terus berupaya membantu mencarikan armada untuk melayani masyarakat itu,"kata Kepala Dishub Ahmad Nuruddin melalui Kabaghumas Andhi H. Wijaya. (ris/c8/hud).

Sumber : Jawa Pos

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean