Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Ombak Kandangkan Ratusan Kapal

Ombak Kandangkan Ratusan Kapal

Posted by Media Bawean on Selasa, 15 Januari 2013

Media Bawean, 15 Januari 2013 

GRESIK – Cuaca buruk di kawasan Laut Jawa benarbenar menjadi bencana bagi lalu lintas menuju dan dari Pulau Bawean.

Ratusan kapal terpaksa tak bisa berlayar.Kondisi ini membuat ratusan calon penumpang dari Gresik ke Bawean keleleran. “Berdasarkan perkiraan Badan Metreologi dan Geofosika Tanjung Perak ketinggian ombak hingga kemarin rata-rata mencapai 3 meter dan tertinggi mencapai 4,5 meter. Kami belum bisa memastikan sampai kapan kondisi ini akan berlangsung,”ujar Kepala Seksi Kepelabuhan Adpel Gresik Nanang Affandi,kemarin.

Dia menjelaskan sejak Sabtu (5/1) Administrator Pelabuhan (Adpel) Gresik menghimbau larangan berlayar. Himbauan ini terpaksa dikeluarkan menyusul ketinggian ombak di Perairan Laut Jawa di atas ambang normal. “Kami tidak melarang, tetapi hanya menghimbau. Karena cuaca sangat ektrim dan belum stabil. Ketinggian ombak sampai 3 meter lebih,”terang Nanang. 

Pantau Media pelarangan kapal-kapal untuk berlayar membuat kapal-kapal kecil yang sudutnya di bawah 5 meter atau di bawah ketinggian ombak tidak berangkat.

Ratarata kapal yang tidak berangkat selain mengangkut penumpang Bawean, juga mengangkut bahan bangunan, pupuk dan kayu. “Satu harinya ada sekitar sepuluh unit kapal. Kalau sudah memasuki sepuluh hari ombak tinggi, berarti kapal yang tertahan sekitar seratus lebih,”ungkap Nanang. Dalam kesempatan itu, Nanang juga mengaku, tidak mendapat laporan ada barang-barang kiriman yang membusuk seperti sayuran dan buah-buahan. Karena di Pelabuhan Gresik lebih banyak konsentrasinya bahan bangunan, pupuk maupun kayu.

“Sedangkan untuk sayuran maupun buah banyak terkonsentrasi di Pelabuhan Tanjung Perak. Jadi tidak ada barang kiriman sampai membusuk. Kecuali, barang kiriman ke Bawean dan saat ini belum ada,”kata dia. Tentang kerugian, Nanang mengaku tidak tahu. Hanya informasi yang dihimpun, dari salah satu KLM yang mengangkut kayu, kompensasi tidak melaut, setiap ABK mendapat jatah Rp70 ribu perhari. Belum termasuk uang tambat maupun biaya pemeliharaan kapal.

“Ya tinggal mengalikan. Satu kapal ABK nya lebih dari enam orang. Ditambah biaya tambat dan pemeliharaan.Ya satu kapal puluhan juta,”aku Zainuddin, 54, salah satu ABK kapal barang. Selain itu,cuaca buruk juga membuat ratusan warga Bawean yang hendak pulang ke kampung halaman tertahan. Sedikitnya sampa saat ini ada 630 orang warga Bawean yang tertahan. Mereka rata-rata di penginapan dan tempat penampungan di sekretariat Kerukunan Warga Bawean Gresik (KWBG) di Jalan Basuki Rahmat. Kapal Ekspres Bahari 1C sejak beberapa hari lalu tidak berlayar.

“Tidak sedikit juga yang pelajar. Mereka sejak masa liburan sekolah sampai saat ini belum dapat kembali, karena ombak besar,”kata Mat Rifai,40,warga Sangkapura. ashadi ik 

Sumber : SINDO

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean