Media Bawean, 14 Januari 2013
PUTUSNYA jalur transportasi Gresik- pulau Bawean sepertinya bakal terus berlanjut. Pasalnya, eksekutif baru menjanjikan kapal bantuan
pengganti kapal Express Bahari (EB) baru bisa beroperasi paling cepat 14 Januari mendatang. Kapal pengganti ini bantuan dari PT Dharma Lautan Utama.
Kabar itu muncul setelah Pemkab menerima surat dari manajemen Dharma Lautan Utama (DLU), kemarin. Surat itu pun langsung disampaikan Wabup Moch Qosim saat mendatangi
perwakilan warga Bawean yang berkumpul di salah satu kantor perwakilan warga Bawean
di Jl Basuki Rahmad, kemarin.
Kedatangan Wabup Qosim itu tidak lepas dari kekhawatiran para warga Bawean yang sampai saat ini tertahan di daratan Gresik. ”Paling cepat, kapal bisa berlayar 14 Januari. Itupun, jika kondisi cuaca memungkinkan,” janji Moch Qosim.
Di hadapan para warga Bawean, Qosim menjelaskan, terputusnya jalur transportasi Gresik- Bawean kali ini murni karena masalah cuaca.
”Sebenarnya, sejak kapal EB berhenti, kami sudah membantu mencarikan armada kapal. Tapi, hampir semua operator kapal tidak berani berlayar. Baru tadi DLU memberikan informasi. Karena itu, kami berharap seluruh masyarakat Bawean bersabar,” katanya.
Dalam pertemuan itu, beragam persoalan seputar transportasi
Gresik-Bawean dibahas. Terutama persoalan MoU antara Pemkab dan Express Bahari
(EB). Pasalnya, tak sedikit perwakilan warga yang mempertanyakan kerjasama tersebut.
Hanya saja, wabup menyebut jika kondisi saat ini tidak memungkinkan pihaknya terlalu
‘ngurusi’ persoalan itu.
Sementara itu, penyelesaian pembangunan lapangan terbang (lapter) Bawean terus mengalami perkembangan signifikan. Hingga saat ini, progress report penyelesaian megaproyek lapter perintis itu sudah mencapai 90 persen. ”Semoga tidak ada halangan. Jika semua berjalan lancar, diperkirakan Juni-Juli nanti lapter sudah siap,” kata Kabag Humas Pemkab Gresik, Andhy Hendro Wijaya. (yud/ris)
Sumber : Radar Gresik