Media Bawean, 7 Februari 2013
H. Suko mengatakan peristiwa kericuhan jangan sampai terulang kembali pada pemberangkatan kapal dari Pulau Bawean - Gresik (kamis, 7/2/2013).
"Intinya, antar kedua pihak agar bersaing secara sehat dalam penjualan tiket kepada calon penumpang,"katanya.
Adapun keberangkatan (kamis, 7/2/2013), menurutnya akan diberangkatkan bersamaan tepat jam 09.00 WIB. waktu keberangkatan menuju Pelabuhan Gresik.
"Memang Dinas Perhubungan memiliki kewenangan mengatur jadwal, kedepan jangan sampai terulang kembali jadwal yang sama dalam keberangkatan kapal,"ujarnya.
Perlu diketahui, bahwa ratusan penumpang Kapal Ekspres Bahari (EB) di Pelabuhan Gresik, Jawa Timur, dipaksa turun oleh petugas Dinas Perhubungan (Dishub) dari kapal yang akan mengangkut mereka menuju Pulau Bawean (rabu, 6/2/2013), karena jadwal keberangkatan kapal tersebut menyalahi aturan.
Kepala Dishub Kabupaten Gresik, Nurudin, Rabu mengatakan, pemaksaan turun puluhan penumpang dari kapal itu karena kapal EB seharunya berangkat hari Senin, Sabtu, Selasa dan Minggu.
"Hari ini adalah jadwal Kapal Tungkal Samudera, tp mengapa Kapal EB masih mengangkut penumpang, oleh karena kami paksa mereka turun dan beralih kapal secara gratis," katanya.
Nurudin mengatakan, Pemkab Gresik telah mengatur jadwal keberangkatan kapal yang menuju Pulau Bawean melalui dua operator, tujuannya agar pelayaran tidak dimonopoli oleh satu operator saja. "Yang terjadi saat ini adalah operator EB menyerobot dengan menaikkan puluhan penumpang, padahal hari ini bukanlah jadwal mereka. Sehingga kami paksa turun dari kapal dan beralih ke operator Tungkal Samudera," katanya.
Sementara itu, akibat pemaksaan penurunan puluhan penumpang, sejumlah penumpang marah dan melakukan perlawanan terhadap petugas Dishub yang ada di pelabuhan.
"Kami kecewa dipaksa turun dari kapal, kami akan melawan, mengapa ketika sudah naik dipaksa turun lagi, hal ini sangat tidak menyenangkan bagi puluhan penumpang yang ada di dalam kapal EB," kata salah satu penumpang kepada petugas Dishub Gresik.
Kepala Dishub Kabupaten Gresik, Nurudin, Rabu mengatakan, pemaksaan turun puluhan penumpang dari kapal itu karena kapal EB seharunya berangkat hari Senin, Sabtu, Selasa dan Minggu.
"Hari ini adalah jadwal Kapal Tungkal Samudera, tp mengapa Kapal EB masih mengangkut penumpang, oleh karena kami paksa mereka turun dan beralih kapal secara gratis," katanya.
Nurudin mengatakan, Pemkab Gresik telah mengatur jadwal keberangkatan kapal yang menuju Pulau Bawean melalui dua operator, tujuannya agar pelayaran tidak dimonopoli oleh satu operator saja. "Yang terjadi saat ini adalah operator EB menyerobot dengan menaikkan puluhan penumpang, padahal hari ini bukanlah jadwal mereka. Sehingga kami paksa turun dari kapal dan beralih ke operator Tungkal Samudera," katanya.
Sementara itu, akibat pemaksaan penurunan puluhan penumpang, sejumlah penumpang marah dan melakukan perlawanan terhadap petugas Dishub yang ada di pelabuhan.
"Kami kecewa dipaksa turun dari kapal, kami akan melawan, mengapa ketika sudah naik dipaksa turun lagi, hal ini sangat tidak menyenangkan bagi puluhan penumpang yang ada di dalam kapal EB," kata salah satu penumpang kepada petugas Dishub Gresik.
Imbas bentroknya jadwal keberangkatan kapal tujuan Bawean membuat sejumlah penumpang Kapal Ekspress Bahari IC beradu mulut dengan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik, Achmad Nurrudin.
Awal mula adu mulut ini berawal saat penumpang Kapal Ekspress Bahari IC dipaksa turun oleh petugas Dishub Gresik. Alasan, penumpang disuruh turun karena jadwal keberangkatan hari ini, Rabu (6/2) waktunya kapal Tungkal Samudera 01 melayani rute Gresik-Bawean. Sebaliknya, penumpang lebih memilih kapal Ekspress Bahari 1C.
"Terang kami kecewa berat, atas pemaksaan turun dari pegawai Dishub Gresik. Sebab, sudah membeli tiket dan barang sudah didalam kapal," ujar Sueb Warga Desa Daun, Kecamatan Sangkapura Bawean kepada wartawan, Rabu (6/02/2013).
Diakui Sueb, alasan dirinya tidak mau pindah ke kapal lain karena sudah terlanjur membeli tiket. Itupun sudah jauh-jauh hari. "Kami tahunya hanya membeli tiket. Soal pindah ke kapal lain itu bukan haknya Dishub," tuturnya.
Menyikapi hal ini, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik, Achmad Nurrudin menuturkan, sebetulnya hari ini jadwal keberangkataanya adalah kapal MV Tungkal Samudera 01. Karena itu, penumpang kapal Ekspress Bahari 1C terpaksa kami turunkan. "Penumpang yang dipindah ke kapal MV Tungkal Samudera kami gratiskan," tuturnya.
Secara terpisah, Kepala Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan Gresik, Abdul Aziz mengatakan memang hari ini adalah jadwal keberangkatan kapal MV Tungkal Samudera 01
"Tindakan kapal Ekspress Bahari 1C tidak dibenarkan. Pasalnya, telah menjual 200 tiket lebih. Akibat kejadian ini, kami membuat kebijakan diperbolehkan untuk kali ini saja, kapal MV Tungkal Samudera 01 dan Ekspress Bahari 1C sama-sama berlayar ke Pulau Bawean.
"Untuk jadwal berikutnya tidak diperbolehkan, bila ketahuan ada yang melanggar lagi maka izin usahanya bisa dicabut," tandasnya.
Sumber : Antara Jatim & Berita Jatim