Media Bawean, 30 April 2013
Krisis bahan bakar minyak (BBM) jenis premium kembali melanda Pulau Bawean.
Krisis yang terjadi sudah berulang-ulang terjadi, ternyata sampai sekarang belum terselesaikan. Hampir setiap orang mengeluhkan kelangkaan BBM di Pulau Bawean. Diperlukan adanya ketegasan pemerintah daerah untuk menjamin kebutuhan warganya terpenuhi, termasuk peran serta Pertamina dalam memasok BBM bersubsidi yang tepat waktu.
Abd. Basid sebagai Kasi Ekobang kecamatan Sangkapura membenarkan adanya krisis BBM jenis premium melanda kecamatan Sangkapura. "Bingung mau bicara sebab kenyataannya memang tidak ada. Krisis sudah mencapai tingkat klimaks, sebab hampir seluruh kios tidak menjual bensin,"katanya.
Zahratun Nisa asal Desa Lebak menyatakan sebenarnya bensin untuk seminggu kedepan masih ada, tapi banyak warga membelinya untuk persedian sendiri, dampaknya penjual bensin tidak ada yang menjualnya.
Bagaimana respon APMS 01 dan APMS 02 sebagai agen BBM bersubsidi di Pulau Bawean?
Agus Maulana dari APMS 01 dihubungi Media Bawean via ponselnya mengatakan tanyakan kepada Pertamina saja kenapa BBM di Pulau Bawean menjadi langka. "Silahkan pak prapto sebagai perwakilan di Pulau Bawean,"ujarnya singkat.
Sementara Diana dari APMS 02 menyatakan sudah DO di Pertamina terhitung sejak 15 April 2013, tapi sampai sekarang belum dikirim ke Pulau Bawean. "Jumlah DO sebanyak 80 KL untuk BBM jenis premium,"paparnya.
"Saya sendiri sebenarnya ingin cepat sampai di Pulau Bawean, tapi pihak Patra Niaga masih belum ada kejelasan untuk pengirimannya sampai kapan,"terangnya.
Lia dari Patra Niaga dihubungi via ponselnya ditanyakan kapan BBM bersubsidi jenis premium akan sampai di Pulau Bawean? "sudah menuju kesana,"jawabnya singkat lalu ponselnya dimatikan. (bst)
Zahratun Nisa asal Desa Lebak menyatakan sebenarnya bensin untuk seminggu kedepan masih ada, tapi banyak warga membelinya untuk persedian sendiri, dampaknya penjual bensin tidak ada yang menjualnya.
Bagaimana respon APMS 01 dan APMS 02 sebagai agen BBM bersubsidi di Pulau Bawean?
Agus Maulana dari APMS 01 dihubungi Media Bawean via ponselnya mengatakan tanyakan kepada Pertamina saja kenapa BBM di Pulau Bawean menjadi langka. "Silahkan pak prapto sebagai perwakilan di Pulau Bawean,"ujarnya singkat.
Sementara Diana dari APMS 02 menyatakan sudah DO di Pertamina terhitung sejak 15 April 2013, tapi sampai sekarang belum dikirim ke Pulau Bawean. "Jumlah DO sebanyak 80 KL untuk BBM jenis premium,"paparnya.
"Saya sendiri sebenarnya ingin cepat sampai di Pulau Bawean, tapi pihak Patra Niaga masih belum ada kejelasan untuk pengirimannya sampai kapan,"terangnya.
Lia dari Patra Niaga dihubungi via ponselnya ditanyakan kapan BBM bersubsidi jenis premium akan sampai di Pulau Bawean? "sudah menuju kesana,"jawabnya singkat lalu ponselnya dimatikan. (bst)
