Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Bupati Gresik Blak-Blakan Tidak Pernah Jual Jabatan Camat

Bupati Gresik Blak-Blakan Tidak Pernah Jual Jabatan Camat

Posted by Media Bawean on Sabtu, 18 Mei 2013

Media Bawean, 18 Mei 2013 

Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto dalam sambutan peresmian SMK Umma (sabtu, 18/5/2013) dihadapan tokoh pendidikan di Pulau Bawean menyatakan secara blak-blakan soal transpransi di Kabupaten Gresik.

Beliau menegaskan bahwa bantuan untuk guru berupa DOP dan intensif sebentar lagi akan cair. Sedangkan guru sertifikasi yang menerima tunjangan profesi pendidikan, sudah dikumpulkan untuk menerima sosialisasi dan disampaikan jangan sampai ada seperesenpun yang dipotong oleh pelaksana lapangan. "Nantinya juga akan dikumpulkan guru-guru penerima DOP untuk menerima sosialisasi bahwa tidak ada pontongan dalam penerimaan bantuan,"katanya.

"Pemerintah Kabupaten Gresik periode 2010 sampai 2015, Sambari - Qosim mengabdi di Gresik, Insya Allah tidak akan mengurangi apa yang pernah diberikan oleh pemerintah sebelumnya, kecuali ada aturan yang tidak memperbolehkan. Silahkan dicek apa hak guru yang belum diberikan oleh pemerintahan Sambari - Qosim, tolong kami dikoreksi atau dikritik, ataupun datang ketempat kerja untuk berdiskusi,"ujarnya.

Lebih lanjut Bupati menerangkan bahwa sumbangan DAK untuk pembangunan sekolah, misalnya Rp. 73 juta, tolong dikontrol dan diawasi jangan sampai ada pelaksana atas kerjasama dengan Mr. X. Jangan mau, tidak ada alasan apapun dan untuk apapun. Utuh,"paparnya.

"Bila ada pengurangan hak guru, silahkan hubungi saya via handphone atau melalui sms,"tuturnya.

"Untuk adik-adik yang ingin  mendaftar pegawai negeri jangan merasa khawatir tidak diterima. Misalnya khawatir ada titipan atau bayar dengan angka besar. Jangan khawatir, kami sudah bersumpah dan saya tidak punya konsep untuk menerima titipan, kalau menerima uang itu semoga tidak berokah untuk saya. Coba diuji melalui siapa saja, bahwa kami melakukan sesuatu tanpa embel-embel,"terangnya.

"Kepingin jadi kepala sekolah, atau pindah tugas, atau jadi camat. Katanya umum jadi camat Rp. 100 sampai Rp. 150 juta, tapi saya tidak pernah menarget-narget itu,"tegasnya.

"Begitu juga pemborong, silahakan dikontrol dan ditegur ataupun mengoreksi termasuk menegur sebab ini uang rakyat, dan dikembalikan ke rakyat untuk pembangunan. Tidak ada alasan 5 peresen atau 10 peseran untuk ini, tidak ada,"jelasnya.

"Tolong diawasi pembangunan, rumah sakit tipe D dengan anggaran 20 M, jalan lingkar Bawean sebanyak 20 Miliyar, proyek air bersih di Pudakit Timur sebanyak Rp. 7,5 Miliyar, di Pekalongan sebanyak Rp. 7,5 Miliyar, tolong diawasi, termasuk pembangunan sekolah,"harapannya.

Lebih lanjut Sambari mengungkapkan, bila ada yang mendengar bahwa bupati kita setoran, silahkan ditegur bahwa bupati retorika tidak sesuai hatinya. "Insya Allah atas dukungan semuanya, kami betul-betul ingin membangun Pulau Bawean. Bahwa Pulau Bawean bukan bagian dari Kabupaten Gresik, tapi Pulau Bawean adalah Kabupaten Gresik,"pungkasnya. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean