Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Terumbu Karang di Perairan Laut Gili
Nilai Tawar Wisata di Jawa Timur

Terumbu Karang di Perairan Laut Gili
Nilai Tawar Wisata di Jawa Timur

Posted by Media Bawean on Rabu, 29 Mei 2013

Media Bawean, 29 Mei 2013


Mengakhiri kegiatan Bimtek Pemberdayaan Masyarakat Pulau-Pulau Kecil Dalam Pengembangan Mata Pencaharian Alternatif dan Pengelolahan Ekosistem, bertempat di Hotel Pusaka, Sangkapura, (jum'at, 24/5/2013), diadakan penelitian terumbu karang di perairan laut Pulau Gili, Pulau Bawean, Gresik.

Hasilnya penelitian yang dilakukan oleh Iskandar sebagai dosen Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang menyatakan sangat memuaskan, selanjutnya akan mendatangkan tim khusus untuk melakukan penelitian lebih mendetail tentang terumbu karang di perairan laut Pulau Gili.

"Hamparan terumbu karang yang mengelilingi laut Pulau Gili, sangat istimewa dan mempunyai nilai tawar tinggi untuk ikon wisata di Provinsi Jawa Timur. Dibanding daerah kepulauan lainnya, ternyata terumbu karangnya masih sangat bangus,"katanya.

"Lihatlah kedalam laut, masih terlihat banyak terumbu karang yang bagus untuk dikembangkan sebagai eko wisata di Pulau Gili,"ujarnya.

Diwawancarai Media Bawean, Iskandar menjelaskan bahwa potensi terumbu karang di perairan laut Pulau Gili, ternyata hamparannya masih sangat luas jumlahnya. "Senanganya masyarakat Pulau Gili mendukung, sehingga  tetap terjaga dengan baik tanpa ada kerusakan,"jelasnya.

"Sudah saatnya Pemkab Gresik untuk membuat peraturan untuk melindungi terumbu karang di perairan laut Pulau Gili. Agar tetap terjaga, tidak mengalami kerusakan seperti daerah atau kepulauan lainnya di Indonesia,"tuturnya.

Iskandar menyatakan optimis pengembangan ekowisata di Pulau Gili akan berkembang pesat, sehubungan pendukungnya sudah ada. "Terumbu karang sudah tersedia dan terawat dengan baik, disisi lainnya ada Pulau Noko yang pasirnya putih sebagai tempat penyuh bertelur, termasuk banyak kerambah ikan disekelililing Pulau Gili, ditunjangan obyek wisata lainnya di Pulau Bawean,"terangnya.

"Semestinya pemerintah tidak menunggu hasil kajian atau penelitian, silahkan dikembangkan obyek wisata yang ada. Bila menunggu hasil penelitian, sampai kapan selesainya diteliti. Yach, sama-sama jalan saja, dikembangkan sambil dilakukan penelitian,"paparnya.

Bagaimana dengan penerimaan masyarakat Pulau Bawean tentang pariwisata? "Wisata itu tergantung kemasannya, sebaiknya masyarakat melalui tokohnya duduk bersama membuat semacam aturan yang mengikat para wisatawan yang akan berkunjung ke Pulau Bawean. Wisatawan yang berkunjung akan mengikuti aturan yang ada didalam, misalnya setiap pengunjung diwajibkan berpakaian sopan, tentunya mereka bersenang hati untuk mengikuti aturan yang ada,"jawabnya. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean